Pixel Codejatimnow.com

Kisah 2 Bocah Kecil Susuri Jalan Kota Probolinggo Berjualan Kerupuk

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Mahfud Hidayatullah
Kakak beradik Alfino Dwi Pratama (9) dan Alfian Eka Pratama (13) saat berjualan kerupuk. (Foto: Mahfud Hidayatullah/jatimnow.com) .
Kakak beradik Alfino Dwi Pratama (9) dan Alfian Eka Pratama (13) saat berjualan kerupuk. (Foto: Mahfud Hidayatullah/jatimnow.com) .

jatimnow.com - Ibarat lirik lagu karya Iwan Fals tentang bocah kecil yang harus berjuang mencari nafkah, demikian kisah dua bocah kakak beradik di Probolinggo ini. Kegiigihan dan semangat untuk membantu kedua orang tuanya, terlihat dari wajah kakak beradik Alfino Dwi Pratama (9) dan Alfian Eka Pratama (13).

Alfino, adik dari Alfian. Dua bersaudara ini sama-sama duduk di bangku kelas sekolah dasar SDN Sukabumi 7 Kota Probolinggo.

"Alfino masih kelas 2 dan saya kelas 6 SD," kata Alfian, Kamis (29/2/2024).

Dengan puluhan renteng kemasan kerupuk dalam genggaman tangan mereka, keduanya rela menyusuri trotoar, pusat tongkorongan dan pusat keramaian dengan berjalan kaki menawarkan dagangannya tanpa rasa malu.

"Saya berjualan kerupuk berdua sama adik berjalan kaki setiap harinya," kata Alfian.

Setiap harinya, Alfian dan Alfino mulai melakukan aktifitasnya dimulai sejak pukul 17.00 wib sampai dengan pukul 21.00.

"Setiap hari saya keliling kota mulai dari Alun-Alun kota sampai dengan Stadion Bayuangga," ujarnya.

Dalam seharinya, keduanya membawa krupuk dagangannya sebanyak 50 renteng kemasan plastik.

Baca juga:
Robot Sepak Bola Karya Siswa SD NU 1 Trate Gresik Raih Medali di Singapura

"Satu rentengnya isi 10 bungkus harganya Rp 5000. Kadang ya laku semua kadang ada sisa tergantung rezeki," tegasnya.

"Krupuk yg saya jual memang produksi sendiri. Ibu yg menggoreng. Bapak, adik dan saya yang menjualnya," ujarnya.

Keduanya merupakan putra pasangan dari Nining Agustin dan Sofianto, warga Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Ia mengaku, berjualan bersama adiknya itu sama sekali tidak mengganggu jam sekolahnya.

"Kalau sekolah pagi dan jualan saya sore sampai malem aja," tandasnya.

Baca juga:
Mata Siswi SD di Gresik Dicolok Tusuk Pentol, Gegara Tidak Beri Uang kepada Kakak Kelas

Salah satu warga Lukman Hakim mengaku, 2 bocah penjual kerupuk tersebut kerap kali ia jumpai saat nongkrong diangkringan di sekitar Stadion Bayuangga.

"Saya kagum dengan jiwa keduanya, ulet dan semangat bekerja, jika bertemu saya selalu membeli dagangannya," tegasnya.