Pixel Codejatimnow.com

Relawan Suket Teki Kediri Borong Dagangan PKL dan Bagikan ke Pemulung

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Yanuar Dedy
Relawan Suket Teki Nusantara bagikan nasi di TPA Klotok, Kediri. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Relawan Suket Teki Nusantara bagikan nasi di TPA Klotok, Kediri. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

jatimnow.com - Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN) Kediri memborong dagangan nasi bungkus PKL dan membagikannya ke para pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Klotok, Jumat (8/3/2024).

Ketua Harian Relawan Suket Teki Nusantara Vinanda Prameswari mengatakan, aksi Jumat Berkah ini sebagai bentuk kepedulian RSTN terhadap sesama, terutama masyarakat kurang mampu.

"Pagi tadi kita borong nasi di sekitar Taman Sekartaji dan sekitar Sri Ratu (Kediri Mall). Lalu kita bagikan ke masyarakat kurang mampu," kata Vinanda Prameswari.

Para pemulung cukup bahagia menerima pembagian makanan ini. Tak butuh waktu lama, 100 bungkus nasi dengan lauk yang beragam ludes. Seluruhnya berasal dari para pedagang kaki lima (PKL) di Kota Kediri yang diborong oleh relawan untuk membantu perekonomian mereka di tengah mahalnya harga kebutuhan pokok, terutama beras.

Baca juga:
Vinanda Prameswati, Sosok Milenial yang Diusung Golkar di Pilwali Kediri 2024

"Kegiatan Relawan Suket Teki ini rutin setiap Jumat di tempat-tempat yang berbeda. Hari ini ke TPA Klotok dan sebelumnya di seluruh Kota Kediri," imbuh Vinanda, panggilan akrabnya.

Selain membagikan nasi bungkus, Mbak Vinanda juga sempat makan bareng relawan dan para pemulung di kawasan TPA Klotok. Mereka tampak gayeng sambil menikmati makanan di tengah tumpukan sampah di area makam itu.

Baca juga:
Polres Kediri Kota dan RSTN Buka Pengobatan Gratis Lansia di Lereng Gunung Wilis

Relawan Suket Teki Nusantara bertekad membantu tugas pemerintah dalam menciptakan pemerataan kesejahteraan masyarakat dan membantu tugas aparat keamanan untuk menciptakan situasi yang kondusif serta tercapainya Harkamtibmas.

Mereka juga berkomitmen terhadap budaya gotong royong, kepedulian terhadap kaum termajinalkan serta saling asah, asih dan asuh sesema masyarakat tidak membedakan suku, agama, budaya, bahasa, semua adalah saudara.