Pixel Codejatimnow.com

Korban Rumah Roboh Ponorogo Mengungsi ke Tenda, Tak Lagi di Kandang Kambing

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahmad Fauzani
Tenda darurat didirikan BPBD untuk keluarga Jemono, korban rumah roboh. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Tenda darurat didirikan BPBD untuk keluarga Jemono, korban rumah roboh. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Keluarga Jemono di Ponorogo mengalami musibah ketika hujan pada Sabtu (9/3/2024) menyebabkan rumah semi permanen mereka roboh.

Tempat tinggal satu-satunya itu ambruk, dan keluarga tersebut bahkan sempat tinggal di kandang kambing, sebelum Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo mendirikan tenda darurat.

Tenda yang didirikan oleh Dinsos P3A berukuran 3x4 meter, berdiri di lahan rumah yang roboh. Meskipun bersifat darurat, tenda ini memberikan tempat yang layak bagi keluarga Jemono.

Meski mereka masih harus mengungsi ke rumah tetangga atau masjid terdekat saat hujan deras, tenda ini memberikan perlindungan sementara.

Mistri, istri Jemono, menyampaikan bahwa kehidupan mereka sebelumnya pas-pasan, dengan suami yang bekerja serabutan dan kepemilikan kambing yang hanya memberikan upah sedikit.

“Ya, suami itu kerja yang bisa dikerjakan. Serabutan lah,” ungkap Mistri, Selasa (12/3/2023),

Kejadian rumah roboh menjadi kejutan bagi keluarga ini, dan mereka harus mengungsi di kandang kambing sebelum mendapatkan tenda dari Dinsos P3A.

Baca juga:
Rumah di Ponorogo Roboh saat Hujan Rintik, Penghuni Tidur dalam Kandang Kambing

“Waktu malam itu suaranya mak grojok! Lalu pindah ke masjid. Tapi anak saya ndak betah akhirnya minta balik dan tidur di kandang kambing,” tegasnya.

Kepala Dinsos P3A, Supriadi, menyatakan bahwa pihaknya telah bertindak cepat setelah mendapat kabar tentang kejadian ini. Mereka memberikan bantuan tenda dan sembako yang cukup untuk 5 hari.

Bantuan lain seperti JKN KIS (BPJS Kesehatan).

“PKH, dan BPNT sedang dalam proses asesmen,” paparnya.

Baca juga:
Hujan Angin Kencang Terjang Trenggalek, Waspada Lur!

Supriadi menegaskan bahwa pihaknya juga berkoordinasi dengan desa, Baznas, dan Kementerian Sosial untuk membantu membangun kembali rumah Jemono.

 “Selain itu, bantuan kewirausahaan juga akan diberikan agar keluarga ini dapat mandiri secara ekonomi,” pungkasnya.