Pixel Code jatimnow.com

RSUD dr Harjono Ponorogo Rawat Ratusan Pasien DBD, 84 Diantaranya Anak-anak

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ahmad Fauzani
Ruang rawat inap di RSUD) dr Harjono Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Ruang rawat inap di RSUD) dr Harjono Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo menghadapi lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) cukup signifikan.

Sejak awal tahun 2024, rumah sakit ini telah merawat ratusan pasien DBD, termasuk puluhan anak-anak.

Data menunjukkan peningkatan kasus DBD yang mencolok. Pada Januari 2024, RSUD merawat 55 pasien DBD, yang kemudian meningkat drastis menjadi 144 pasien pada Februari.

Hingga awal Maret 2024, telah ada 90 pasien DBD yang dirawat di rumah sakit ini. Dari total pasien DBD yang dirawat, 84 di antaranya adalah anak-anak.

"Saat ini, masih ada 34 pasien yang dirawat di rumah sakit, termasuk 13 pasien anak-anak dan 11 pasien dewasa," ungkap Sugiyanto, Humas RSUD dr Harjono Ponorogo, Jumat (15/3/2024).

Sayangnya, beberapa di antara mereka meninggal dunia akibat kondisi yang memburuk, seperti Dengue Shock Syndrome (DSS).

Baca juga:
Waspada! Kasus DBD di Lamongan Melonjak saat Musim Kemarau

“Ada satu pasien anak yang dilaporkan meninggal dunia karena sudah DSS. Hanya dirawat 2 jam di rumah sakit,” terangnya.

Menurutnya, walaupun kasus DBD melonjak, semua pasien tercover. Dalam artian ketersediaan bed ada.

“Pengobatan juga dilakukan semaksimal mungkin. Dokter-dokter terbaik kami maksimalkan,” terangnya.

Baca juga:
Kasus DBD Sidoarjo Melonjak 40 Persen, Waspada Lur!

Kasus DBD yang meningkat ini menjadi perhatian serius bagi pihak rumah sakit dan masyarakat setempat.

Langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat perlu dilakukan untuk mengatasi lonjakan kasus ini dan melindungi kesehatan masyarakat, terutama anak-anak.

Sebelumnya, satu pasien anak berusia 10 tahun juga meninggal dunia karena DBD setelah dirawat secara intensif di ICU anak RSUD dr Harjono Ponorogo.