jatimnow.com - Bagi para penggemar masakan pedas di Ponorogo, kuliner Ceker Setan mungkin menjadi pilihan yang menarik. Masakan dengan cita rasa ekstra pedas ini telah menjadi favorit di kalangan penyuka pedas di Bumi Reog.
Ceker Setan tersedia mulai pukul 17.00 WIB hingga menjelang sahur, sekitar pukul 01.00 WIB. Lokasinya di Jalan Pramuka di depan GOR Bulutangkis.
Khairunnissa, atau biasa dipanggil Nisa, adalah orang di balik kreasi kuliner pedas ini. Dia membuat Ceker Setan dengan bumbu khas yang disebut sebagai "bumbu cinta."
Proses pembuatannya dimulai sejak subuh, dengan persiapan bahan-bahan seperti ceker, kepala ayam, dan daging ayam, yang kemudian diolah dengan bumbu cabai segar dan rempah-rempah lainnya.
Salah satu hal yang membedakan Ceker Setan dari masakan pedas lainnya adalah keberadaan kuah pedasnya yang memikat selera.
Nisa berusaha menciptakan sensasi pedas yang membedakan dengan menggunakan cabai segar setiap harinya.
“Saya kuliah dulu suka pedas. Cari kuliner serupa di Ponorogo tidak ada,” kisah Nissa, Jumat (15/3/2024),
Dia pun mencoba meramu sendiri kuliner berbahan dasar cabai ini. Hingga akhirnya tercipta kuliner Ceker Setan.
Baca juga:
Mencicipi Gulai Kacang Ijo Kembang Jepun Surabaya yang Eksis Sejak 1963
“Kalau buatan sendiri begini kan sehat. Karena tahu bahan yang dipakai. Tentu cabai segar,” ungkapnya.
Meskipun awalnya hanya menjual satu kilogram per hari, namun dengan popularitasnya yang meningkat, terutama selama bulan Ramadan, Nisa kini mampu menjual 5 hingga 7 kilogram ceker setan setiap harinya.
Harga Ceker Setan ini cukup terjangkau, yakni Rp2500 per biji, dengan empat ceker per porsi. Pilihan nasi putih juga tersedia bagi mereka yang ingin menikmatinya sebagai hidangan berbuka.
Salah satu pelanggan setia, Putra, menegaskan bahwa kelezatan Ceker Setan tidak hanya terletak pada tingkat kepedasannya, tetapi juga pada cita rasa yang istimewa
Baca juga:
5 Resep Minuman Nikmat dan Segar Cegah Dehidrasi
Dia menambahkan bahwa rasanya semakin nikmat terutama saat cuaca dingin atau hujan.
Sebagai pelanggan yang telah mencoba ceker setan, Putra bahkan menyimpannya untuk disantap saat sahur.
“Pedasnya nampol lo, dingin-dingin gini nikmati sekali. Ini saya beli untuk berbuka puasa. Sekaligus untuk sahur,” pungkasnya.