jatimnow.com - Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo, dr. Kautsar Prastudia Eko Binuko, mengajak orang tua lebih perhatian di tengah merebaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Mengenali gejala dan langkah pencegahan menurut dr. Kautsar sangat penting untuk meminimalisir dampak dari gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.
“Saat ini Ponorogo sedang menghadapi musim pancaroba, yang memunculkan peningkatan kasus DBD (Demam Berdarah Dengue),” ungkap dr Kautsar, Senin (18/3/2024).
Menurutnya, orang tua perlu waspada terhadap gejala DBD, yang seringkali mirip dengan penyakit lain.
Pertanda pertama adalah demam tiba-tiba dengan suhu yang tinggi, yang berbeda dengan demam bertahap pada penyakit lain.
Baca juga:
Dokter RSUD Sidoarjo Ingatkan Anak Mudah Sakit di Puncak Musim Kemarau, Waspada!
“Selain demam, gejala DBD (Demam Berdarah Dengue) juga meliputi nyeri kepala yang hebat,” jelas dr Kautsar kepada jatimnow.com.
Menurutnya, pada anak yang sudah bisa berkomunikasi, dapat ditanyakan apakah mengalami pusing hebat.
dr. Kautsar menegaskan bahwa ketika muncul demam tinggi, orang tua bisa mengasumsikan sebagai potensi gejala DBD dan segera membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Penting juga untuk memastikan anak terhidrasi dengan baik dan memberikan makanan yang berkuah serta buah-buahan yang mengandung banyak air,” tegasnya.
Baca juga:
Kasus DBD di Sampang 4 Bulan Tembus 260 Orang
Jika demam tidak turun dalam empat hari, dia menyarankan untuk memeriksa darah anak untuk memastikan tingkat trombositnya.
“Orang tua tidak perlu ragu untuk membawa anak ke fasilitas kesehatan jika muncul gejala yang dicurigai,” bebernya.
Dengan memahami gejala dan langkah-langkah pencegahan, orang tua dapat membantu mencegah dan mengatasi kasus DBD yang dapat berujung fatal seperti yang terjadi pada dua anak di Ponorogo.
URL : https://jatimnow.com/baca-66840-2-anak-di-ponorogo-meninggal-dokter-beber-gejala-dan-pencegahan-dbd