Pixel Codejatimnow.com

Nelayan Lamongan Takut Melaut, Imbas Gelombang Tinggi

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Sejumlah kapal nelayan di dermaga Kecamatan Paciran, Lamongan. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Sejumlah kapal nelayan di dermaga Kecamatan Paciran, Lamongan. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Gelombang tinggi di perairan utara Jawa Timur membuat para nelayan Lamongan takut untuk melaut.

Para nelayan memilih untuk rehat sejenak dan menyandarkan perahu mereka, lantara hasil yang didapat kemungkinan besar tak sebanding dengan risiko yang dialami.

Selain perahu rusak, ombak tinggi dan cuaca ekstrem juga mengintai keselamatan mereka saat di tengah laut.

Menurut data Forum Nelayan Rajungan Lamongan, dari total 32.000 nelayan 60 persen diantaranya memilih tak melaut dan 40 persen lainya tetap melaut.

"40 persen itu sebagian kecilnya dan yang memiliki perahu berukuran besar saja, nelayan menengah tidak melaut," kata Ketua Forum Nelayan Rajungan Lamongan, Mukhlisin, Senin (18/3/2024).

Mukhlisin mengabarkan, imbas dari ombak tinggi ini juga sempat membuat ketar-ketir saat sebuah kapal lengkap dengan ABK hilang saat melaut.

Baca juga:
Gelombang Tinggi Terjang Pesisir Selatan Trenggalek, Banjir Rob Rendam Pertokoan

Info yang didapatnya, banyak nelayan yang sempat dikabarkan hilang kontak itu kini sudah berada ditemukan.

"Bahkan ini ada nelayan yang bertahan seperti di Pulau Masalembu, Rakas dan Dekek, Madura tidak berani pulang karena ombak besar," katanya.

Biasanya, awal musim penghujan seperti ini banyak mendapat hasil karena tangkapan jenis ikan tongkol cukup banyak. Harga melambung itu karena tidak banyak tangkapan akibat nelayan tidak banyak yang melaut.

Baca juga:
BMKG Hari Ini: Waspadai Gelombang Tinggi 2,5 Meter Lebih di Perairan Selatan Jatim

”Kita berharap cuaca normal. Sekarang ini kami tidak bisa memaksakan diri melaut karena resiko tinggi,”ungkap Mukhlisin.