Pixel Codejatimnow.com

Gerombolan Pemotor Misterius Serang Pemuda di Lamongan hingga Terkapar

Editor : Yanuar D  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Tim medis mengevakuasi korban akibat penyerangan pemotor misterius. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Tim medis mengevakuasi korban akibat penyerangan pemotor misterius. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Nahas dialami seorang pemuda berinisial I warga Kelurahan Jetis, Kecamatan/Kabupaten Lamongan. Ia dikeroyok gerombolan pemotor misterius, pada Selasa (19/3/2024) dini hari.

Korban seketika terkapar akibat serangan itu. Kejadian tersebut sempat terekam ponsel teman korban dan diposting di media sosial, kini menjadi perbincangan.

Akibat kejadian itu, I harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis karena mengalami luka pendarahan di kepala. 

Kepala Desa Jetis, Cintya mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi Selasa (19/3/2024) dinihari sekitar 02.30 WIB. Ia membenarkan bahwa yang menjadi korban pengeroyokan adalah warganya.

"Anaknya itu baik-baik nggak bersalah, cuma nongkrong dengan pemuda desa lainnya," ujarnya.

Cintya menceritakan, bahwa usai kejadian warga langsung heboh dan sempat mencari siapa dalang di balik pengeroyokan misterius tersebut.

Baca juga:
Aksi Brutal Gerombolan Pemuda Terjadi Lagi di Sidoarjo, Gangster atau Pendekar?

"Itu kan dekat pemukiman, kebetulan rumah korban itu dekat dengan TKP langsung ramai," bebernya.

Menurut penuturan warga dan teman korban, saat kejadian sekelompok pemuda bermotor tiba-tiba menyerang korban dan 6 temanya. Disaat teman-temanya melarikan diri ia dengan berani bertahan di tkp.

"Nggak lari jari ya luka cukup parah, temanya lari jadi selamat. Mungkin juga karena dekat rumah jadi korban memilih untuk tetap di TKP," kata Cintya.

Baca juga:
Pria Dibegal Gerombolan Bersenjata Tajam di Mojokerto, Pelakunya Gangster?

Sementara itu, saat ini pihak kepolisian tengah menindaklanjuti kasus ini dengan terus berkomunikasi dengan korban. Meski demikian polisi masih menunggu keluarga korban membuat laporan untuk proses yang lebih jauh.

"Ya benar, tapi masih belum ada laporan dari keluarga korban," kata Kasatreskrim, AKP I Made Suryadinata saat dihubungi wartawan.