Pixel Codejatimnow.com

Ratusan Warga Pacitan Turun ke Jalan, Ramaikan Tradisi Rontek Gugah Sahur

Editor : Yanuar D  Reporter : Ahmad Fauzani
Tradisi rontek di Pacitan. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Tradisi rontek di Pacitan. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kabupaten Pacitan memiliki tradisi unik menjelang sahur. Setiap tahun, ratusan warga dari berbagai desa turun ke jalan untuk melakukan tradisi rontek gugah sahur.

Ratusan pemuda dari berbagai desa di Pacitan berkumpul dan berjalan kaki di sepanjang Jalan Panglima Sudirman, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Gatot Subroto. 

Mereka membunyikan alat musik tradisional yang terbuat dari bambu dengan tujuan membangunkan warga untuk sahur.

Rontek gugah sahur merupakan salah satu bentuk tradisi khas Pacitan yang telah berlangsung sejak lama. Rontek adalah seni tradisional Pacitan yang menggunakan alat musik bambu dan gamelan untuk menghasilkan suara yang merdu.

Tradisi rontek gugah sahur dilakukan pada dini hari selama bulan Ramadan dengan tujuan membangunkan warga untuk sahur. Biasanya, kegiatan ini dimulai sekitar pukul 02.00 hingga 03.00pagi dan diikuti oleh anak muda dari berbagai desa.

Baca juga:
6 Ide Hampers Lebaran yang Unik dan Istimewa

Salah satu peserta rontek gugah sahur, Wawan Setiawan, berasal dari Desa Arjowinangun dan menyatakan bahwa tradisi ini sangat penting bagi masyarakat setempat. Mereka mulai persiapan sejak dini hari dan kembali ke rumah setelah aktivitas selesai untuk bersahur.

"Tradisi ini sangat berarti bagi kami. Kami senang bisa berpartisipasi dan menjaga keberlangsungan budaya kami," ujarnya.

Tri Agung, seorang warga lainnya, juga menyambut baik kegiatan ini karena meningkatkan perekonomian lokal. Kehadiran banyak orang di pusat kota membuka peluang usaha bagi pedagang lokal.

Baca juga:
Jatim Park Group Bukber Bareng Anak-anak LKSA Kota Batu

“Banyak yang berjualan karena tempatnya ramai berkat kegiatan rontek gugah sahur,” tambahnya.

Selama pelaksanaan tradisi rontek gugah sahur, aparat gabungan setempat memberikan pengamanan ketat untuk mencegah terjadinya bentrokan antar massa.