Pixel Code jatimnow.com

Dukungan Gerindra di Pilkada Lamongan, Pak Yes atau Ahmad Shandy?

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Suasana tasyakuran dan bukber kemenangan Prabowo-Gibran yang dihadiri dua kandidat bakal calon Bupati Lamongan 2024. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Suasana tasyakuran dan bukber kemenangan Prabowo-Gibran yang dihadiri dua kandidat bakal calon Bupati Lamongan 2024. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Partai Gerindra menjadi sorotan dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lamongan 2024. Perolehan kursinya di DPRD Lamongan naik dari 4 menjadi 6. Dukungannya sangat diperhetingkan dalam Pilbup Lamongan.

Bukti bahwa eksistensi Gerindra melesat yakni dengan munculnya sosok pengusaha, Ahmad Shandy yang meminang Ketua DPC Partai Gerindra Lamongan, Raden Imam Mukhlisin sebagai bakal calon wakil bupati (Bacawabup) pada Pilkada November mendatang.

Namun Gerindra Lamongan tidak mau gegabah dalam menentukan arah politiknya. Di sisi lain, Gerindra juga menjalin hubungab baik dengan Bupati Lamongan saat Ini Yuhronur Efendi (Pak Yes).

Ahmad Shandy dan Pak Yes sama-sama hadir dalam tasyakuran kemenangan Prabowo-Gibran yang digelar oleh internal Gerindra Lamongan, Rabu (3/4/2024) kemarin.

Baca juga:
Wabup Lamongan Petahana Daftar Bacabup ke Perindo, Optimis Raih Rekom

Saat dikonfirmasi, Ketua DPC Partai Gerindra Lamongan, Raden Imam Mukhlisin mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu instruksi DPP perihal Pilkada Lamongan.

"Saat ini kami akan merespons kepada siapa saja yang merapat ke Gerindra, tentu yang kita perjuangkan yakni sosok yang dekat dan memiliki kesamaan dengan kita," kata Raden Imam, Kamis (4/4/2024)

Baca juga:
Pendaftar Rekruitmen PKD Lamongan Kota Didominasi Milenial

Raden Imam melanjutkan bahwa pihaknya memiliki pertimbangan yang nanti bisa dijadikan referensi untuk menentukan sikap dan rekomendasi untuk mengusung nama Cabup Lamongan ke DPP Gerindra.

"Ada beberapa nama yang merapat tapi kami intens komunikasi dengan Yuhronur Efendi, juga Ahmad Shandy yang hanya sebatas komunikasi biasa," bebernya.