Pixel Codejatimnow.com

RSUD dr Iskak Tulungagung Terima Rujukan Bayi Kembar Siam

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Bramanta Pamungkas
Ruang perawatan bayi kembar siam di RSUD dr Iskak Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Ruang perawatan bayi kembar siam di RSUD dr Iskak Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - RSUD dr Iskak Tulungagung menerima rujukan bayi kembar siam. Bayi ini dilahirkan pada 17 April lalu di RS Bhayangkara Tulungagung.

Kondisi bayi ini dempet pada bagian pantatnya. Selain itu bayi juga hanya memiliki satu lubang anus dan satu alat kelamin laki-laki. Bayi tersebut rencananya akan menjalani perawatan secara intensif, sebelum menjalani operasi pemisahan.

Plt Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Kasil Rohmad mengatakan pihaknya membutuhkan waktu untuk mempersiapkan perawatan bayi kembar siam ini. Mereka sudah membentuk tim yang terdiri dari sejumlah dokter ahli dan perawat untuk memantau kondisi kesehatan bayi tersebut. Untuk perawatan mereka juga menyiapkan satu ruang khusus.

"Jadi mengapa baru dirujuk sekarang karena kita memerlukan waktu untuk sterilisasi ruangan, tim yang terdiri dari beberapa dokter ahli juga kita siapkan," ujarnya, Selasa (23/4/2024).

Pihak rumah sakit juga melakukan koordinasi dengan RSUD dr Soetomo Surabaya terkait kondisi ini. Dari hasil koordinasi tersebut diketahui operasi pemisahan baru bisa dilakukan saat bayi berusia minimal 8 bulan.

Baca juga:
Biaya Operasi Bayi Kembar Siam Tulungagung Ditanggung BPJS?

Selama menunggu operasi pemisahan ini bayi kembar siam ini akan menjalani perawatan intensif di RSUD dr Iskak Tulungagung.

"Tim kami juga terus melakukan koordinasi dengan RSUD dr Soetomo Surabaya," tuturnya.

Baca juga:
Video: RSUD dr Iskak Tulungagung Bentuk Tim Pantau Bayi Kembar Siam

Rencananya proses operasi pemisahan ini akan dilakukan di RSUD dr Soetomo Surabaya. Hal ini dikarenakan mereka pernah menangani operasi pemisahan kembar siam sebelumnya. Meskipun pihak RSUD dr Iskak memiliki peralatan operasi yang memadai, namun mereka belum pernah menangani kasus seperti ini sebelumnya.

"Untuk itu kami akan merawat hingga operasi pemisahan dilakukan," pungkasnya.