Pixel Codejatimnow.com

Pj Gubernur Adhy Pastikan Komitmen Pemprov Jatim Dukung Ekonomi Hijau

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono. (Foto-foto: Humas Pemprov Jatim)
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono. (Foto-foto: Humas Pemprov Jatim)

jatimnow.com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim yang mendukung adanya ekonomi hijau. Komitmen ini selaras dengan tema Hari Otonomi Daerah ke-28 yakni Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat.

Adhy mengatakan bahwa Pemprov Jatim telah memasukan konsep ekonomi hijau pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), agar nantinya bisa mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, berkeadilan dan baik bagi masyarakat dan lingkungan.

“Salah satu upaya yang kami lakukan untuk mendukung ekonomi hijau adalah dengan membentuk Forum Industri Hijau yang keanggotaannya terdiri dari 6 elemen yakni pemerintah provinsi, perguruan tinggi, pelaku usaha, lembaga sertifikasi, lembaga penelitian dan lembaga Keuangan," kata Adhy saat Gala Dinner Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke-28 Tahun 2024 di Ballroom Grand City Covention and Exhibition Surabaya, Kamis (25/6/2024) malam.

Dukungan Pemprov Jatim terhadap ekonomi hijau tersebut, telah terbukti dari upaya kepedulian terhadap lingkungan hidup. Saat ini Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Jawa Timur tahun 2023 mencapai 69,59 yang berada dalam kategori sedang.

“Guna meningkatkan capaian IKLH tersebut, maka tiap usaha atau kegiatan wajib melaporkan hasil analisis laboratorium kaitan kualitas limbah cair yang telah dikelola IPAL. Hasil tersebut wajib memenuhi baku mutu air yang telah ditetapkan,” katanya.

Sedangkan untuk mendukung peningkatan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT), Adhy memastikan Pemprov Jatim akan meningkatkan pengembangan pembangkit listrik berbasis EBT di berbagai daerah.

“Hingga saat ini, jumlah kapasitas pembangkit berbasis EBT di Jatim mencapai 1.892,89 Mega Watt (MW). Dimana hal tersebut juga diiringi pula dengan peningkatan jumlah penggunaan kendaraan listrik yakni 7.659 unit terdiri dari 6.155 unit kendaraan roda 2 dan 1.504 unit kendaraan roda 4,” ucapnya.

Lebih lanjut, mewakili Provinsi Jawa Timur, Adhy menyampaikan rasa bangganya atas dipilihnya Kota Surabaya sebagai tuan rumah pelaksanaan Peringatan Hari Otoda ke-28.

“Terima kasih atas kepercayaannya telah memilih Surabaya yang ada di Provinsi Jawa Timur untuk menjadi tempat penyelenggaran momen berharga ini,” katanya.

Adhy kemudian mengutip pernyataan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang menjelaskan bahwa Hari Otonomi Daerah merupakan hal utama bagi penyelenggaraan pemerintahan di daerah.

Baca juga:
Pj Gubernur Adhy Harap Opini WTP jadi Motivasi untuk Terus Tingkatkan Kinerja

“Dalam perjalanan panjang Otonomi daerah hingga saat ini, Alhamdulillah kita semua telah merasakan otonomi daerah telah berdampak kepada pelayanan masyarakat, lebih baik, adil dan berdaya saing. Kami berharap tema ini dapat mewarnai seluruh perencanaan program kegiatan dan anggaran di tahun-tahun berikutnya. Sehingga dukungan kita terhadap ekonomi hijau bisa tercapai,” tandasnya.

Sementara itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro menyampaikan selamat kepada para kepala daerah yang mendapatkan penghargaan hari ini.

Menurutnya, pemberian penghargaan tersebut merupakan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Kemendagri khususnya berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah daerah.

"Malam hari ini sebetulnya adalah malam penghargaan, untuk itu saya sampaikan selamat dan terima kasih kepada para kepala daerah yang melakukan pelaporan kinerja selama setahun memimpin," katanya.

Berdasakan hasil evaluasi Kemendagri, terdapat 5 provinsi, 10 kota dan 15 kabupaten yang memiliki prestasi tertinggi dalam penyelenggaran daerah.

Baca juga:
Hardiknas 2024 di Jatim, Pj Gubernur: Merdeka Belajar Buahkan Prestasi Gemilang

Khusus untuk kategori provinsi, Jawa Timur menempati urutan pertama sebagai provinsi terbaik hasil evaluasi penyelenggaraan daerah. Selanjutnya secara berturut-turut ada Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan D.I.Yogyakarta yang berada d iposisi kedua hingga kelima.

"Ini penilaiannya dilakukan oleh Kemendagri dibantu oleh univeristas dan profesional. Penghargaan yang diberikan berbasis evaluasi laporan penyelenggaraan pemerintah daerah," katanya.

Lebih lanjut ia menyebutkan, para kepala daerah yang daerahnya mendapatkan kategori terbaik kali ini, nantinya akan diajukan ke Presiden untuk diberikan penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.

"Nanti akan kita ajukan ke Pak Presiden untuk dikasih bintang. Dan nanti akan diberikan pada Hari Otoda tahun depan," katanya.

"Kita juga akan ajukan ke Kementerian Keuangan, sehingga yang menerima penghargaan hari ini untuk mendapatkan insentif," tambahnya.