Pixel Codejatimnow.com

Melihat Jejak Belanda di Pare, asal Nenek Kiper Baru Timnas Maarten Paes

Editor : Yanuar D  
Kiper baru naturalisasi Maarten Paes cium bendera merah putih. (Foto: PSSI/jatiimnow.com)
Kiper baru naturalisasi Maarten Paes cium bendera merah putih. (Foto: PSSI/jatiimnow.com)

jatimnow.com - Maarten Paes, resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Kiper keturunan yang kini membela FC Dallas di Liga Amerika Serikat (MLS) itu telah mengambil sumpah di Jakarta, pada Selasa (30/4/2024) kemarin.

Sumpah dilakukan di Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham DKI Jakarta, dipimpin Kepala Kantor Wilayah R. Andika Dwi Prasetya. Diakhiri dengan Maarten Paes mencium bendera merah putih.

Maarten Paes mengatakan, sangat senang bisa menjadi WNI. Baginya ini adalah momen bersejarah.

"Saya sangat bangga. Ini adalah momen besar (bersejarah) bagi saya. Momen yang membahagiakan untuk dibagi bersama masyarakat Indonesia, saya sangat bangga dan tidak sabar untuk memulai bermain (bersama timnas Indonesia)," kata Maarten Paes, seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Kamis (2/5/2024).

Bersama Timnas Indonesia, Paes berjanji akan bermain maksimal. Target utamanya adalah membawa tim Garuda mentas di Piala Dunia.

"Semuanya sudah jelas untuk Juni nanti (Kualifikasi Piala Dunia 2026). Saya rasa bangsa ini layak untuk berada di Piala Dunia, dan itu adalah target utama saya, dan bermain sebanyak mungkin. Serta memberikan dampak (bagi timnas) di dalam dan di luar lapangan. Karena saya juga ingin menjadi contoh (teladan) bagi generasi yang lebih muda," tambahnya. 

Untuk diketahui Paes adalah kiper kelahiran Nijmegen, Belanda, pada 14 Mei 1998. Saat ini kiper dengan tinggi 191cm itu bermain di Liga Amerika Serikat (MLS) bersama FC Dallas.

Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri pada 20 Maret 1940. Dia merupakan pemain naturalisasi rekomendasi Shin Tae Yong untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Kiper 25 tahun itu menjalani proses naturalisasi bersama Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen pada awal Maret 2024. Maarten Paes diharapkan daapt memperkuat timnas Indonesia saat melawan Irak (6 Juni) dan Filipina (11 Juni) pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Jakarta.

Tak ada informasi pasti mengenai nenek Maarten Paes di Pare. Namun, bisa dilihat jelas, bahwa banyak jejak Belanda di kawasan yang kini menjadi pusat pembelajaran Bahasa Inggris tersebut.

Baca juga:
Shin Tae-yong Sampaikan Kabar Baik Jelang Timnas Indonesia Lawan Irak

Pelestari Sejarah-Budaya Kadiri (PASAK), Didin Saputro mengatakan, jejak Belanda di Pare di antaranya bisa dilihat dari keberadaan RS Handels Vereeniging Amsterdam (HVA) Toeloengredjo yang masih berdiri kokoh dan beroperasi hingga saat ini. Termasuk bekas gedung stasiun kereta api.

Ada juga Sumber Air Ragil Kuning di sisi timur yang di era Belanda digunakan untuk memasok air ke RS perusahaan perkebunan tersebut. Sampai hari ini, pipa bertuliskan HVA 1908 itu masih ada.

"Bisa dicari, mungkin (neneknya) keluarga dari perkebunan, kereta api atau HVA. Mestinya pegawai perusahaan Belanda," kata Didin, Kamis (2/5/2024).

Selain bekas bangunan yang masih nyata, cerita-cerita soal Belanda di Kota Pare juga masih lestari. Bagi Belanda, wilayah yang kini secara administratif masuk dalam Kabupaten Kediri itu memiliki potensi luar biasa. Selain perkebunannya, kawasan ini dianggap strategis sebagai jalur distribusi.

Salah satu cerita, seorang tokoh perlawanan gugur ditembak oleh Tentara Belanda pada Agresi Militer 1 pada tahun 1947. Adalah Mochamad Yusuf yang kini namanya abadi menjadi sebuah nama kampung di Pare. Letaknya di timur Pasar Pamenang.

Baca juga:
Pesan Shin Tae-yong untuk Wasit Jelang Laga Timnas Indonesia Lawan Irak

Pemerhati sejarah Pare, Imron pernah menyebut bahwa Moch Yusuf memang diincar oleh Belanda karena perlawanannya.

Meski bukan pemimpin kelompok, pengaruh Yusuf dianggap berbahaya dan bisa menggagalkan upaya Belanda merebut kembali kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan dua tahun sebelumnya.

Sementara itu, Danang, pecinta bola asal Pare mengaku bangga dengan hadirnya Marten Paes. Besar harapannya, dia mampu membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia.

"Terlepas cerita soal Belanda di Pare, karena saya warga kampung Mochamad Yusuf juga ya, saya pernah dengar cerita itu, tapi bangga ada Marten Paes yang neneknya lahir di sini," kata Danang.

"Nanti harus bersaing juga ya dengan Ernando, sama-sama punya kualitas, semoga Marten Paes bisa membawa Indonesia ke Piala Dunia," tandas suporter Persik Kediri tersebut.