jatimnow.com - Untuk memperkuat wawasan di bidang kebencanaan, Program Studi Sosiologi FISIP Universitas Negeri Jember (Unej) melakukan kajian khusus di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.
Kajian tersebut dilaksanakan dalam bentuk praktikum yang digelar selama 5 hari, mulai tanggal 29 April hingga 3 Mei 2024.
Dosen pengampu yang juga sebagai Wakil Dekan 2 Fisip Unej, Drs. Joko Mulyono, M.Si menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk memperkaya informasi yang berkaitan dengan kebencanaan.
"Kegiatan praktikum ini penting sebagai wahana bagi mahasiswa Sosiologi untuk memperkaya informasi lapangan seputar kebencanaan," ucapnya saat dikonfirmasi jatimnow.com, Jumat (3/5/2024).
Ia juga turut mengucapkan terima kasih kepada pemerintah desa Gondoruso karena berkenan menerima sekaligus memfasilitasi praktikum ini di sana.
Sementara itu, Dosen pengampu Sosiologi Unej yang juga sebagai pendamping secara lansung, Dr. Dodik Harnadi, S.Sos, M.Sosio menyampaikan bahwa tujuan kegiatan praktikum mahasiswa sosiologi ini adalah untuk melakukan kajian seputar kebencanaan di daerah yang sering terdampak bencana ini.
"Mereka mempelajari berbagai aspek kebencanaan secara sosiologis. Di Kawasan tersebut mereka fokus meneliti hubungan bencana dengan dinamika sosial dan kelembagaan desa," pungkasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, bahwa para mahasiswa sosiologi juga turut berpartisipasi bersama warga setempat melakukan kerja bakti dalam perbaikan jembatan yang putus di Dusun Liwek.
Baca juga:
Universitas Jember Gandeng Polda Jatim Cegah Ribuan Mahasiswa Terjerat Narkoba
"Jembatan tersebut baru saja putus sebagai akibat dari terjangan banjir lahar dingin pertengahan April lalu," ujarnya.
Menurut penuturan Dodik, Desa Gondoruso sendiri termasuk salah satu desa yang sering terdampak bencana di Lumajang, di antaranya adalah banjir lahar dingin maupun erupsi yang berasal dari Gunung Semeru.
"Kegiatan praktikum ini ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Prodi Sosiologi Fisip Unej dengan Pemdes Gondoruso di bidang pengabdian, penelitian dan pengabdian masyarakat. Dengan demikian, ada kemitraan yang terus terbangun yang bisa bermanfaat untuk masyarakat. Utamanya dalam konteks kebencanaan," terang Dodik.
Dodik berharap kegiatan ini dapat menjembatani pengetahuan teoretik sosiologi kebencanaan dengan fakta bencana di lapangan.
Baca juga:
Akademisi Unej Ajari Warga Pesisir Madura Bikin Sabun Daun Kelor, Intip Manfaatnya
"Dengan demikian, mahasiswa diharapkan memiliki kecakapan untuk menganalis fenomena bencana dari sudut pandang akademis. Di samping itu, mahasiswa sosiologi diharapkan juga lebih peka terhadap dinamika sosial yang terkait fenomena bencana," pungkas Dodik.
Ketua Panitia, Aldiansyah Roby menyampaikan bahwa kegiatan praktikum ini diikuti oleh 38 mahasiswa Sosiologi Kebencanaan angkatan 2022.
Kegiatan praktikum sosiologi kebencanaan Fisip Unej merupakan kegiatan mata kuliah wajib program studi yang berisi tentang kajian mendalam dan identifikasi masyarakat dalam aspek kebencanaan.
"Ini adalah kegiatan dari mata kuliah wajib yang sangat penting sebagai antisipasi sewaktu-waktu terjadinya bencana di masyakarat, sehingga dengan kita terjun langsung kita dapat menganalisa dan menemukan solusi dari persoalan yang terjadi sebagai antisipasi ke depannya," tutupnya.