Pixel Code jatimnow.com

Soap Artisan Berbahan Natural, Cara Kaum Muda Sidoarjo Kembali pada Alam

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ahaddiini HM
Artisan Soapmaker Theresia Alit saat membawa sabun buatannya. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com).
Artisan Soapmaker Theresia Alit saat membawa sabun buatannya. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com).

jatimnow.com - Sabun mandi biasanya dibuat hanya dari bahan kimia. Namun berbeda dengan sabun mandi yang disebut soap artisan ini. Karena soap artisan ini dibuat dari bahan alami seperti kunyit, kopi, daun kelor ataupun daun binahong.

Karena mengandung bahan alami, soap artisan ini biasa disebut sabun mandi natural.

"Soap artisan adalah sabun mandi yang dibuat tanpa mesin dan memanfaatkan bahan baku utama seperti olive oil, minyak kelapa, atau minyak bunga matahari yang dicampur dengan air destilasi natrium hidroksida (NaOh), serta juga ada tambahan kunyit, kopi, daun kelor ataupun daun binahong," papar Artisan Soapmaker, Theresia Alit dalam workshop di Rumah Budaya Malik Ibrahim. Sidoarjo, Minggu (12/5/2024)

Ia melanjutkan bahwa basa dari air larutan NaOH bertemu dengan asam lemak minyak tumbuhan nantinya melalui proses saponifikasi atau proses terbentuknya sabun.

"Soap artisan ini juga bagian dari seni. Karena sabun ini dibuat tidak hanya berdasarkan patokan sains dan komersial saja tapi juga diberi sentuhan seni, misalnya dipahat, diukir, atau dibentuk sesuai dengan imajinasinya. Menurut saya, itu unik dan layak dibawa ke pameran lokakarya," imbuhnya.

Baca juga:
Usaha Patchwork Ibu Rumah Tangga asal Ponorogo Tembus Pasar Internasional

Lebih lanjut ia memaparkan cara membuat soap artisan dengan teknik cold proses, tanpa menggunakan pemanasan.

"Diawali dengan membuat larutan NaOH lalu biarkan hingga dingin suhu ruangan, kemudian dicampur dengan minyak tumbuhan yang sudah ditakar, di mix pakai hand blender lalu masukan bahan adiktifnya yaitu kunyit dan pewangi," ujarnya.

Bahan kunyit dipilih karena harganya yang sangat terjangkau dan mudah ditemukan di pasaran. Selain itu juga menggunakan kopi bubuk, bubuk daun kelor atau daun pandan karena mempunyai manfaat bagus untuk kesehatan kulit.

Baca juga:
Hasta Karya Warga Kampung Budaya Polowijen Malang di Bulan Ramadan

Theresia berharap masyarakat lebih mencintai produk yang berbahan alami.

"Saya berharap ada pemahaman tentang produk berbahan natural dan menjadi gaya hidup dimana masyarakat kembali memanfaatkan bahan-bahan alami untuk memenuhi kebutuhannya," pungkasnya.