Pixel Code jatimnow.com

Pemuda di Sidoarjo Ciptakan Miniatur Kapal, Terinpirasi dari Sampah TPA Jabon

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ahaddiini HM
Ahmad Faiz Dur Rizki dengan miniatur kapal dari limbah kertas buatannya. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com).
Ahmad Faiz Dur Rizki dengan miniatur kapal dari limbah kertas buatannya. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com).

jatimnow.com - Terinspirasi dari menggunungnya sampah di TPA wilayah tempat tinggalnya, pemuda asal Jabon Sidoarjo menciptakan karya bernilai tinggi.

Pemuda dari Desa Trompo RT 07 RW 03 Jabon Sidoarjo, Ahmad Faiz Dur Rizki menciptakan karya miniatur kapal dari limbah kertas di sekitar lingkungan rumahnya.

"Karya-karya miniatur saya ini terinspirasi dari TPA Jabon, bagaimana mengurangi produksi sampah yang terus menerus ada. Ini juga sebagai wujud dukungan saya tentang gerakan go green yang termasuk bagian dari target-target pemerintah untuk mengurangi limbah dan menaikan nilai produk menjadi lebih tinggi," ucapnya saat ditemui jatimnow.com di Rumah Budaya Sidoarjo, Minggu (8/9/2024).

Ada filosofis tersendiri, mengapa ia menciptakan miniatur kapal, bukan bentuk lainnya.

"Ini saya ciptakan untuk mengenang sahabat saya waktu perkuliahan, ada 2 orang selalu bertiga dengan saya. Mencerminkan sahabat saya yang selalu ada dalam kesulitan dan saya representasikan dalam sebuah kapal yang nantinya mengarungi samudra, menikmati indahnya lautan dan menerjang ombaknya, berlayar bersama. Miniatur kapal ini bermacam ornamen yang menarasikan manusia memiliki kekurangan dan kelebihan, namun saling melengkapi suka duka, seperti saya dan para sahabat," terangnya.

Ahmad melanjutkan, karya miniatur kapal buatannya dengan bahan utama limbah kertas.

"Bahan 100 persen kertas bekas, bisa dari koran bungkus dari pasar, kalender tak terpakai, sisa buku saat sekolah masa kecil, juga beberapa didapat dari TPA Jabon," terangnya.

Baca juga:
Penjual Makrame asal Banyuwangi Raup Omzet Ratusan Juta Per Bulan

Mengenai teknik pembuatan tergolong tidak mudah. Menurut Ahmad, hal itu karena semua tergantung design dan detail ornamen.

"Cara buatnya, lembaran kertas, dirobek per lembar, dilinting dengan lidi satu persatu, disusun dengan lem. Sebelum disusun dicat dengan cat kayu dulu tiga kali, hal ini sebagai visualisasi bentuk kayu. Kemudian dipelitur kayu, setelah kering baru dipasang dan disusun ornamennya" jelasnya.

Selain di Sidoarjo, karya miniatur kapal buatan Ahmad juga banyak dipesan oleh konsumen luar kota seperti Surabaya dan Pasuruan dengan harga dibandrol mulai Rp400 ribu hingga jutaan rupiah tergantung detail dan kesulitannya.

Baca juga:
Usaha Patchwork Ibu Rumah Tangga asal Ponorogo Tembus Pasar Internasional

"Ada yang butuh waktu sampai 1 bulan tergantung detail dan kesulitan untuk badan kapal, dikerjakan manual dengan tangan tanpa mesin, pastinya harga lebih dari Rp400 ribu," ungkapnya.

Ahmad berharap dengan adanya karya miniatur kapal buatannya dapat membuka lapangan kerja lebih banyak lagi bagi penduduk sekitar.

"Saya ingin lebih memberdayakan para ibu rumah tangga disini, dengan lebih bisa melihat dan menggunakan peluang dari limbah kertas yang mudah didapat," pungkas Ahmad yang juga sebagai Mahasiswa Semester 8 Prodi Pendidikan Seni Rupa Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ini.