Pixel Code jatimnow.com

Jangan Sepelekan Cantengan, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya

Editor : Yanuar D   Reporter : Ahaddiini HM
Dokter Spesialis Bedah RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, dr. Fahmi M, SpB. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)
Dokter Spesialis Bedah RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, dr. Fahmi M, SpB. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)

jatimnow.com - Cantengan atau paronikia adalah infeksi kulit atau jaringan lunak di sekitar kuku, baik kuku di jari tangan maupun kaki. Biasanya berada di ujung telunjuk atau di jempol kaki. Hal ini tidak boleh diremehkan, karena mempunyai resiko besar terhadap kesehatan.

Dokter spesialis bedah RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, dr. Fahmi M, SpB kepada jatimnow.com menjelaskan mengenai beberapa penyebab cantengan. Salah satunya disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur, hal ini karena daerah lipatan atau kulit dekat kuku tidak dijaga kebersihannya. Sehingga lembab dan bisa menjadi tempat tumbuhnya kuman.

"Kedua karena adanya suatu trauma (iritasi cronic) seperti dampak memakai sepatu yang kesempitan, sepatu terlalu keras atau olahraga tidak memakai kaos kaki, akhirnya ujung jari kukunya melukai kulit sekitarnya. Yang ketiga adalah cara menggunting kuku yang keliru. Penyebab lain kebiasaan menggigit kuku, jangan pernah mencabut kuku meski kuku terkelupas sedikit lebih baik segera dipotong," ucapnya, Minggu (19/5/2024).

Ia kemudian menerangkan cara memotong kuku yang benar agar terhindar dari cantengan. Yakni dengan bentuk elips dan bagian pinggir yang tidak sampai melukai kulit bagian bawah kuku.

Menurutnya orang-orang terbiasa memotong kuku secara lurus tanpa memotong bagian pinggirnya dan tidak dirawat dengan baik, padahal potongan lurus justru ujungnya yang akan menusuk kulit atau jaringan lunak yang menyebabkan infeksi. Ini awal dari cantengan.

"Kotoran di bawah kuku harus dibersihkan karena bisa menjadi sarang kuman penyebab paronikia. Dibersihkan dengan cara menggunting kuku secara benar sambil dibersihkan  dengan mencuci memakai sabun. Penyebab lain paronikia karena adanya ujung kuku yang menusuk jaringan lunak sekitar kuku atau ingrowing nail, yang menyebabkan infeksi," imbuhnya.

Baca juga:
Mendag Musnahkan Produk Impor Ilegal Senilai Lebih Rp5 Miliar

dr. Fahmi SpB menegaskan, cantengan bila tidak diatasi bisa timbul nanah (abses), yang memerlukan operasi incisi juga tindakan pencabutan kuku. Dan bisa terjadi kematian atau nekrosis ujung jari yang memerlukan amputasi.

"Jika infeksi sampai ada daging tumbuh atau granuloma karena adanya radang infeksi kemudian ada reaksi jaringan untuk menutup, akhirnya ada granoloma tersebut harus dipotong. Paling banyak adalah cabut kuku, terparah jika pasien diabet awalanya ujung menghitam kemudian terjadi pembusukan, jika seperti itu harus amputasi,” tegasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan para pasien auto imun juga diabet akan mudah terkena cantengan di jari tangan dan kaki, hal ini karena daya tahan tubuh rendah, mudah infeksi, mudah radang.

Baca juga:
Pengalaman SMAN 3 Sidoarjo jadi Pilot Project Penghapusan Jurusan

"Ketika diawal kuku terasi nyeri dan bengkak juga bernanah jangan ditusuk dengan jarum, segera ke dokter dengan pengobatan antibiotik. Jika harus ada tindakan operasi, biasanya dilakukan bius lokal, seperempat jam selesai, proses penyembuhan luka 1 mingguan dengan obat dari dokter. Operasi setelah cabut kuku,  luka kering setelah 3 minggu, dan tumbuh kuku baru dalam 6 bulan," terangnya.

Baginya kesehatan kulit tidak bisa dipisahkan dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Agar kulit tidak kering maka gunakan pelembab, ketika kulit basah harus dikeringkan terlebih dulu juga jangan memakai kaos kaki kotor.