Pixel Code jatimnow.com

Warga Ponorogo Sambat LPG 3 Kg Langka, Ini Penjelasan Pertamina

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Ahmad Fauzani
Ilustrasi. Pengiriman LPG 3 Kg di Ponorogo. (Foto: dok. jatimnow.com)
Ilustrasi. Pengiriman LPG 3 Kg di Ponorogo. (Foto: dok. jatimnow.com)

jatimnow.com - Pertamina menanggapi kesulitan warga Ponorogo untuk mendapatkan LPG 3 Kg. Pertamina menyatakan bahwa kuota tabung melon itu di Ponorogo tidak berkurang. Dipastikan barang subsidi tersebut tetap dikirim sesuai kebutuhan.

"Suplai masih terjaga meskipun satu SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji) ditutup karena izin belum diperpanjang," ungkap Head Section Communication Relation Pertamina Jatim Balinus, Taufik Kurniawan, Rabu (29/5/2024).

Taufik memgaku bahwa stok di pangkalan di Ponorogo masih dalam kategori aman. Dari data yang ada menyebutkan bahwa setiap pangkalan memiliki stok minimal 50 tabung gas LPG 3 Kg.

“Stok pangkalan minimal 50 tabung. Satu desa ada 2 pangkalan,” kata Taufik.

Dia mengkalaim bahwa satu SPBE yang tersisa di Bumi Reog masih dapat memenuhi kebutuhan harian. Sehingga tidak ada korelasi antara SPBE tutup.

“Rata-rata konsumsi harian 28.583 tabung masih dapat terpenuhi. SPBE yang ada ini bisa menampung limpahan agen yang seharusnya digarap SPBE yang tutup,” paparnya.

Taufik juga membantah adanya keterlambatan pengiriman. Pertamina sudah mengingatkan manajemen SPBE yang tutup untuk segera mengurus perpanjangan izin.

Baca juga:
Ini Penyebab LPG 3 Kg Susah Didapat di Ponorogo

“Namun ternyata tidak kunjung diurus. Kami sudah punya skema untuk memenuhi kebutuhan LPG 3 Kg walaupun hanya dengan satu SPBE,” urainya.

Taufik menduga kelangkaan di sebagian wilayah terjadi di tingkat toko non-resmi atau tingkat pengecer. Tabung gas melon yang dijual di toko kelontong bukan lagi tanggung jawab Pertamina.

“Karena kalau di warung tidak bisa menjamin stoknya. Harga juga tidak sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi),” jelasnya.

Baca juga:
Warga Ponorogo Sambat Susah Cari LPG 3 Kg, Harga Juga Naik

Dia berharap masyarakat lebih memilih membeli gas di tingkat pangkalan dan agen resmi ketimbang di warung.

“Suplai kami pastikan terjaga, bahkan saat libur pun tetap kami kirim,” tandasnya.