jatimnow.com - Musim panas cocok dilewati dengan minuman segar herbal yang menyejukan. Selain dari bahan alami juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan badan.
Pelaku UMKM minuman jamu, Loe Liang Fang warga Villa Jasmine l Suko Sidoarjo, mengaku kewalahan menerima pesanan jamu di musim kemarau ini.
"Kewalahan, dalam sehari selalu habis. Jadi setiap hari selalu buat," ucapnya, Kamis (30/5/2024).
Ada 3 jenis jamu dibuat oleh Loe Liang Fang. Antara lain sinom, kunir asam dan temulawak diberi nama Jamu Segar Dingin Boenda Jasmine.
Usaha ini dirintis sejak 2019. Mempunyai ciri khas dibanding jamu lainnya. Selain tidak menggunakan pemanis buatan, ia juga memakai daun asam dalam komposisi salah satu bahan jamunya.
"Saya gunakan daun asam juga untuk bahannya. Kalau kunir asam, bahannya kunir sama asam, kunirnya lebih banyak. Kalau sinom, kunirnya sedikit untuk pewarna kuningnya saja lebih banyak ke daun asamnya," terangnya.
Selain menggunakan daun asam, ciri khas lainnya adalah dengan metode memasrah bahan kunirnya.
Baca juga:
Mencicipi Beras Kencur Kedawung di Kedai Rumah Seni Pecantingan Sidoarjo
"Dulu awalnya saya potong-potong dirajang, kemudian saya ganti dengan metode dipasrah ternyata memiliki perbedaan. Kalau diparut ampasnya masih tertinggal jadi ikut, kalau dipasrah sarinya aja yang keluar, jadi banyak yang keluar dengan dipasrah," paparnya.
Bagi Loe Liang Fang dengan metode bahan yang dipasrah kemudian jamu telah digodok akan berdampak pada ketahanan jamu itu sendiri.
"Jamu dengan metode bahan yang dipasrah kemudian digodog dalam waktu 2 jam dengan api kecil, ini berdampak akan awet hingga 1 bulanan lebih dan tidak akan rusak," tegasnya.
Baca juga:
Kisah Sukses Jamu Akar Jawi Tembus Pasar Mancanegara
Dibandrol dengan harga Rp7 ribu, Loe Liang Fang mampu menjual hingga 210 botol segala macam varian jamu buatannya dalam seminggu.