jatimnow.com - Sebuah video berdurasi 24 detik yang menunjukkan seorang nenek ditandu ramai-ramai oleh warga viral di media sosial.
Nenek tersebut, Boirah (80), terlihat mengenakan jilbab hitam, baju hitam bermotif kembang, dan rok biru.
Dalam video itu, Boirah duduk di kursi yang digotong oleh beberapa warga, sementara belasan orang lainnya mengawal di belakangnya.
Peristiwa ini terjadi di Lingkungan Wonopuro, Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, pada Selasa (28/5/2024).
Boirah mengalami keseleo setelah terjatuh di rumahnya dan harus ditandu menuju jalan raya sebelum dibawa ke rumah sakit. Kondisi jalan di daerah tersebut sangat memprihatinkan, dengan medan naik turun yang tidak memadai untuk kendaraan roda empat.
Lingkungan Wonopuro dihuni oleh sekitar 140 jiwa dari 37 kepala keluarga, yang tinggal di 30 rumah di tengah hutan lindung di bawah Gunung Wonopuro. Akses ke lingkungan ini hanya bisa dilakukan dengan kendaraan roda dua.
“Ya karena memang harus digotong. Kondisi jalan rusak,” ungkap Sakim, salah satu anak dari Boirah, Sabtu (1/6/2024).
Baca juga:
Laskar Kamil, Bantahan Ketua KPU Sidoarjo, Dana BOS SMK 2 PGRI Ponorogo
Menurutnya, mobil tidak bisa masuk ke lingkungan Wonopuro karena kondisi jalan yang rusak. Mobil hanya bisa menunggu di pinggir jalan besar.
“Karena itu turunnya ke jalan raya harus dipikul. Semua orang sakit pasti dipikul pakai kursi. Jaraknya jauhnya 2 kilometer,” tambah Sakim.
Daimin, warga lainnya, menuturkan bahwa warga yang sakit dipikul sudah terjadi bertahun-tahun. Warga bergotong royong memikul orang sakit ke jalan besar karena tidak ada tenaga kesehatan di Lingkungan Wonopuro.
Baca juga:
Tanah Longsor Tutup Akses Jalan Madiun ke Telaga Ngebel Ponorogo
“Tidak ada tenaga kesehatan di sini (Lingkungan Wonopuro). Ndak ada yang kesini juga,” tegas Daimin.
Bahkan, beberapa kali ada warga yang hendak melahirkan juga terpaksa harus digotong ramai-ramai oleh warga untuk sampai ke jalan raya.
“Orang mau melahirkan juga digotong ramai-ramai. Pernah juga ada yang sempat melahirkan di jalan saat digotong menuju jalan raya, sudah dua kali kejadian,” pungkas Daimin