jatimnow.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lamongan resmi memperkenalkan Si Dura, maskot baru untuk Pilkada Lamongan 2024.
Maskot ini dinilai merepresentasikan Kabupaten Lamongan secara keseluruhan yang memuat peninggalan bersejarah dan budaya lokal.
Sebelumnya, KPU menggelar perlombaan untuk desain maskot dan jingle pilkada. Sementara, pemenang lomba yakni Romzi Akram Naufal dan jingle berjudul "menuju gemilang bersama" dimenangkan Diky Fathurokhman.
Dura diambil dari akronim Demokrasi untuk Rakyat. Maskot ini mengangkat ikon Gapura Paduraksa dan busana asli Lamongan.
"Keberadaan Si Dura ini diharapkan mampu menjadi daya tarik masyarakat Lamongan untuk bersuka cita menyambut pilkada dan berpartisipasi menggunakan hak pilihnya pada tanggal 27 November 2024 nanti," kata Mahrus Ali, Ketua KPU Lamongan, Selasa (12/6/2024) malam.
Mahrus menambahkan, Pilkada Lamongan 2024 mengusung tagline "Sinergi Lamongan Menuju Gemilaang Bersama". Yang tersemat harapan ke depannya masyarakat Lamongan selalu dalam kebersamaan untuk mencapai gemilang.
Baca juga:
KPU Lamongan Gelar Simulasi Coblosan, Siapkan Kebutuhan Disabilitas
"Ini adalah gawe kita bersama. Oleh karena itu kami berharap dukungan semua pihak untuk menyukseskan Pilkada," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama. Wakil Bupati Lamongan, Abdul Rouf, menyampaikan bahwa peluncuran ini menandakan pesta demokrasi Pilkada 2024 semakin dekat.
"Tinggal 169 hari lagi. Kita semua akan menjadi penentu suksesnya pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Bupati dan Wakil Bupati Lamongan periode berikutnya. Semoga Pilkada di Lamongan semakin bermartabat," ucap Rouf.
Baca juga:
Logistik Pilkada Capai 98 Persen, KPU Lamongan Siapkan Proses Pendistribusian
Lebih lanjut Rouf menyampaikan, peluncuran ini menunjukkan bahwa sinergitas dan kolaborasi menjadi kunci kesuksesan Pilkada, dalam rangka menjaga dan memastikan keberlanjutan pembangunan menuju Lamongan yang semakin gemilang.
"Oleh karena itu, dalam peluncuran Pilkada beserta maskot dan jingle ini, saya mengajak semua elemen untuk menyatukan semua kekuatan dan berkomitmen untuk memberikan literasi kepada masyarakat, agar terhindar dari polusi budaya. Yakni perpecahan, konflik sosial dan mengabaikan nilai-nilai moral. Karena sifat tersbut tidak mencerminkan budaya Lamongan," tandasnya.