jatimnow.com - Program asuransi nelayan yang sudah bergulir dalam dua tahun terakhir ini, kurang diminati oleh masyarakat di pesisir selatan Tulungagung.
Program yang diluncurkan pemerintah untuk meminimalkan kerugian yang dialami, akibat kecelakaan saat bekerja di laut maupun di darat, kurang mendapat respon.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Pemkab Tulungagung, sampai saat ini jumlah nelayan yang terdaftar dalam asuransi hanya sekitar 800 orang saja. Padahal jumlah total nelayan di Tulungagung mencapai 4.000 an nelayan laut dan darat yang ada di Tulungagung.
“Tahun ini baru 250 an nelayan yang terdaftar dalam asuransi nelayan, ini kita terus proses untuk menambah jumlahnya,” ujar Kepala Dinas Perikanan Tulungagung, Tatang Suhartono, Selasa (18/09/2018).
Tatang mengatakan, teknis keikutsertaan nelayan dalam asuransi nelayan memang tidak seperti asuransi lainnya.
Pada tahun pertama mereka akan disubsidi oleh negara, sedangkan untuk keikutsertaan tahun berikutnya mereka harus mandiri dengan membayar premi sebesar 175 ribu rupiah pertahunnya.
Baca juga:
Nelayan Munjungan Trenggalek Protes Pencemaran Tambak Udang Ilegal
"Untuk tahun pertama pembayaran ditanggung pemerintah, tapi selanjutnya mereka harus membayar sendiri," tuturnya.
Sejumlah faktor mempengaruhi minimnya peserta asuransi nelayan ini. Rata-rata para nelayan enggan untuk ikut serta karena kasus kecelakaan di laut sangatlah minim.
Bahkan untuk tahun 2017 kasus kecelakaan laut dengan korban nelayan nihil. "Angka kasus kecelakaan laut memang sedikit dibanding daerah lain," imbuhnya.
Baca juga:
20 Unit Kapal Diserahkan DK2P Tuban untuk 9 Kelompok Usaha Bersama Nelayan
Meskipun begitu, pihak dinas setempat masih gencar melakukan sosialisasi asuransi ini. Selain mencover kasus kecelakaan laut, asuransi ini juga mencover kecelakaan darat.
"Jadi kalau kecelakaan darat mereka bisa di cover meskipun sudah mendapatkan dari asuransi lain," pungkas Tatang.
URL : https://jatimnow.com/baca-6917-program-asuransi-nelayan-di-tulungagung-sepi-peminat