jatimnow.com - Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) telah mengumumkan pemenang Lomba Konten Video Kampanye Anti Kekerasan Seksual, yang diadakan beberapa waktu lalu. Jurnalis Muniroh, anggota FJPI Jawa Timur, yang menjadi pemenang kedua lomba tersebut, mengungkapkan tekadnya untuk melawan aksi kekerasan seksual yang banyak terjadi baik secara online maupun offline.
"Sebagai seorang jurnalis, saya merasa sangat terhormat menerima penghargaan ini. Kemenangan ini bukan hanya milik saya, tetapi milik setiap korban yang suaranya telah saya coba sampaikan melalui karya-karya saya," ucapnya, Selasa (18/6/2024).
Lebih lanjut, Muniroh menyampaikan, penghargaan tersebut memperkuat tekadnya untuk terus berdiri di garis depan dalam melawan ketidakadilan dan memastikan setiap cerita yang perlu didengar mendapatkan panggungnya.
"Bersama-sama, kita bisa menciptakan dunia digital yang lebih aman dan adil bagi semuanya," tegasnya.
Lomba Konten Video Kampanye Anti Kekerasan Seksual ini diselenggarakan atas kerjasama FJPI dengan Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia, dan merupakan rangkaian dari Workshop Urgensi Pedoman Pemberitaan Kekerasan Seksual Bagi Jurnalis yang akan diadakan FJPI di Gedung IDN Times Jakarta pada 20 Juni 2024 lalu.
Dalam lomba tersebut, terdapat sebanyak 66 karya video yang dikirim oleh anggota FJPI dari masing - masing daerah, mulai dari Aceh hingga Papua. Dewan Juri dalam lomba ini terdiri dari Nia Dinata (Sutradara), Uni Lubis (Ketua Umum FJPI) dan Yadi Hendriyana (Anggota Dewan Pers).
Dewan juri telah memilih tiga orang pemenang lomba video konten Kampanye Anti Kekerasan Seksual, yaitu
Juara 1 : Berdit Zanzabela dari FJPI Jawa Timur
Juara 2 : Muniroh FJPI Jawa Timur
Juara 3 : Ratna Sari Dewi dari FJPI Kalimantan Selatan.
Nia Dinata yang menjadi Ketua Dewan Juri dalam perlombaan ini mengatakan isu kekerasan seksual terhadap perempuan adalah sesuatu yang sangat penting dan sangat mendasar. Sehingga semua pihak harus terlibat untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap perempuan.
"Saya berterima kasih kepada FJPI karena mengundang saya sebagai juri untuk menilai 66 video yang ada sampai kita menemukan yang terbaik. Karena saya percaya semua perempuan pernah mengalaminya dari mulai cat calling , di-bully di internet, bodyshaming sampai yang benar-benar sifatnya kekerasan. Bukan hanya harrashment yang verbal," jelasnya.
Baca juga:
Keluar dari Sidang Etik DKPP, Komisioner Bawaslu Surabaya Riang Gembira
Oleh karena itu, tambahnya, edukasi masyarakat tentang bahaya kekerasan seksual terhadap perempuan sangat penting. Salah satu cara yang bisa dilakukan jurnalis adalah dengan membuat video pendek yang efektif dan memberikan informasi yang tepat.
Sementara itu, Ketua Umum FJPI, Uni Lubis, mengapresiasi seluruh peserta yang ikut dalam lomba konten video anti kekerasan seksual terhadap perempuan.
"Sebanyak 66 karya video telah dibuat jurnalis perempuan. Saya salut dengan angle yang diambil beragam. Apalagi mayoritas menggunakan data yang benar dari Komnas Perempuan," ujarnya.
Namun, kata Uni, video-video tersebut harus dipilih tiga terbaik yang memiliki nilai sesuai kriteria yang diinginkan dalam lomba tersebut.
Baca juga:
Aktivis di Bangkalan Bentuk Tim Pendampingan Cegah Kekerasan Seksual
"Kriteria penilaian yang membedakan adalah approach, eksekusi, kualitas audio, penyampaian pesan dalam 1 menit pertama. Meskipun saya apresiasi juga yang peserta menggunakan Bahasa Inggris, difabel dan lainnya," ucapnya.
Uni pun berharap kampanye anti kekerasan seksual ini bisa memiliki manfaat dan tersebarluaskan hingga pesannya sampai ke masyarakat.
Sebagai apresiasi kepada peserta lomba, panitia lomba konten video juga memberikan hadiah kepada 7 peserta peringkat 4 sampai dengan 10 masing-masing Rp1 juta.
Adapun ketujuh peserta penerima hadiah apresiasi tersebut yakni Chaterin Elissen dari FJPI Jawa Timur, Eli Septiani dari FJPI Lampung, Mata Yuli Ramadhani dari FJPI Sumatera Utara, Nita Indrawati asal FJPI Sumatera Barat, Nurleli dari FJPI Sumatera Utara, Tri Wahyuni asal FJPI Kalimantan Timur dan Umi Kalsum dari dari FJPI DKI Jakarta.