Pixel Code jatimnow.com

Lia Istifhama jadi Korban Kejahatan Siber Sejak Ditetapkan Anggota DPD RI

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ni'am Kurniawan
Lia Istifhama (dok.jatimnow.com)
Lia Istifhama (dok.jatimnow.com)

jatimnow.com - Senator terpilih, Lia Istifhama menceritakan pengalamannya, setelah ditetapkan oleh KPU lolos menjadi anggota DPD RI tahun 2024-2029 dari Jawa Timur.

Belum sempat menjajaki karirnya sebagai anggota DPD, Lia mengaku sering kali menjadi sasaran kejahatan siber (cyber crime). Kejahatan yang ia alami cukup variatif, mulai dengan mengubah profilnya di laman Wikipedia, hingga meretas akun medsosnya.

"Nomer Whatsapp saya juga mengalami kejadian aneh yang tidak bisa digunakan sekian menit dan semua pesan yang dikirim tidak masuk dalam history. Kemudian nomer Whatsapp tersebut pernah mengalami blokir pada 27 April 2024, padahal saya tidak membuka link atau aplikasi apapun. Jadi full tiba-tiba terblokir," kata Lia kepada jatimnow.com, Rabu (26/6/2024).

Tak hanya akun medsos pribadinya, beberapa akun medsos lain seperti Instagram relawan juga sempat menjadi sasaran. Namun terparah adalah saat akun Google yang biasa terpasang di HP tiba-tiba hilang

"Yang paling membuat saya tidak habis pikir adalah ketika akun Google pribadi, yaitu [email protected], diretas oleh hacker pada 20 Juni 2024. Saat saya tiba di rumah setelah acara di Jember, tiba-tiba akun Google sudah log out dari perangkat HP saya yang saat itu saya tinggal di rumah. Ini kan aneh," jelas dia

"Padahal ada autentifikasi dua faktor. Sehingga jikalau saya tidak menekan ‘Iya, izinkan itu saya’, seharusnya kan gagal login. Tapi ternyata ini berhasil tanpa ada permitted atau izin dari saya," sambungnya.

Tak hanya membajak, akun yang ia miliki pun sempat dikuasai oleh hacker dalam beberapa waktu. Ia mengaku tak sadar, karena verifikasi yang biasanya perlu persetujuan tak terlihat dari layar monitor.

Baca juga:
Temui Pj Gubernur Jatim, Senator Lia Usulkan Dana Bagi Hasil Cukai Naik 5 Persen

"Dia bisa mematikan semua autentifikasi dua faktor yang seharusnya muncul di perangkat HP, mengubah sandi, mengubah nomer telpon dan email pemulihan. Semua mereka ubah tanpa ada history di email. Karena kebetulan melalui layar perangkat HP, saya masih bisa membaca email tapi hanya mode membaca. Tidak bisa menulis apapun karena terkunci," katanya.

"Bahkan sampai saat ini, di HP saya, beberapa kali muncul notifikasi perubahan sandi semenjak akun tersebut dikuasai hacker," lanjutnya.

Tak luput dari akun pribadinya, Lia juga mengatakan, kejahatan yang sama juga sempat terjadi di akun Google keluarganya.

Baca juga:
Reses Hari Pertama, La Nyallla Imbau KONI Jatim Segera Gelar Puslatda

"Jadi saya hanya membaca notif tanpa bisa melakukan apapun. Sebelumnya, beberapa hari memang sempat ada upaya pembobolan yang dialami akun Google saya yang lain dan juga Google suami saya. Instagram pun sempat mengalami upaya pembobolan. Tapi semenjak akun Google utama berhasil diretas, upaya pembobolan ke semua akses digital lainnya tidak lagi dilakukan," ucap Lia.

Merasa tidak nyaman, keponakan Khofifah Indar Parawansa itu pun melaporkan kejadian tersebut ke email dan kantor Google di SCBD Indonesia.

"Langsung setelah kejadian terkena retas, saya mengirimkan pesan ke [email protected] namun tidak ada respon memuaskan dan terbukti akun Google masih dalam kuasa hacker. Saya pun sudah ke kantor resmi Google dan sudah bertemu dengan pihak sekuritas namun hanya dijelaskan bahwa Google Indonesia hanya menghandle pemasaran sedangkan terkait legal maupun cyber crime, disarakan mengirimkan pesan ke [email protected] yang berpusat di Singapura," pungkas dia.