Pixel Code jatimnow.com

Simpang Empat 'Usil' di Surabaya Kembali Telan Korban

Screenshoot CCTV kecelakaan di perempatan Dr Soetomo
Screenshoot CCTV kecelakaan di perempatan Dr Soetomo

jatimnow.com - Kecelakaan kembali terjadi di simpang empat (perempatan) yang disebut-sebut paling usil, yaitu perempatan Jalan Diponegoro-Dr Soetomo, Surabaya. Kali ini, kecelakaan terjadi lagi-lagi diduga karena pengendara menerobos lampu merah.

Kecelakaan ini terjadi pada Selasa (18/9/2018) dini hari sekitar pukul 01.30 Wib. Dari rekaman CCTV milik Dinas Perhubungan Kota Surabaya, sebuah motor yang diduga menerobos lampu merah, ditabrak sebuah mobil hingga terpental beberap meter.

"Pengendara motor yang saat itu sendiri hanya mengalami luka ringan," sebut Kanit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya, AKP Antara, Selasa (18/9/2018) siang.

Dari data yang dihimpun Unit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya, pengendara motor tanpa plat nomor polisi itu bernama Rino Adi Kumala (20) warga Banyu Urip Kidul 75-B, Surabaya. Dia hanya menderita luka robek pada pelipis kiri. Sedangkan mobil yang menabrak bernopol L-1066-FG yang dikemudikan Yosia Ishak (21) warga Kalijuda IX, Surabaya.

Kecelakaan ini tercatat untuk kesekian kalinya sepanjang tahun 2017 hingga 2018. Kendati kerap terjadi kecelakaan di simpang empat ini, mulai tahun 2017 hingga 2018, tidak ada satupun yang meninggal dunia.

Baca juga: Ini Dia, Simpang Empat Paling 'Usil' di Surabaya

Baca juga:
Truk Fuso Seruduk Rumah Warga di Bangkalan, Sopir Diduga Mengantuk

Mengapa disebut usil? Sebab dari data yang diterima jatimnow.com sebelumnya, meski sering terjadi kecelakaan disana, namun orang yang telibat kecelakaan rata-rata hanya luka berat atau ringan.

Secara detail, Antara membeberkan jika tahun 2017 lalu ada 10 kecelakaan (laka) yang ditangani timnya di simpang empat ini. Dari 10 laka itu, 1 korban luka berat dan 13 korban hanya luka ringan. Dan di tahun ini (2018), terdapat 3 laka yang ditangani disana dengan luka berat 1 korban dan luka ringan 3 korban.

"Jumlah laka disana bisa jadi lebih. Karena belum tentu semua laporan masuk ke kami. Karena rata-rata laka di sana, malam hari," beber Antara.

Rata-rata kecelakaan di simpang empat ini, lanjut Antara, disebabkan human error yang seringkali lengah saat berkendara di malam hari pada saat kondisi lalu lintas mulai sepi. Rata-rata yang terlibat kecelakaan, menerobos lampu merah.

"Untuk itu, secara berkala kami koordinasi dengan dinas pertamanan untuk pemangkasan pohon-pohon agar traffict light jelas terlihat. Bahkan kawan-kawan Dinas Perhubungan sudah memasang speed trap," ungkap Antara.

Kendati begitu, kecelakaan masih saja terjadi disana. Untuk itu Antara mengimbau agar pengendara selalu mematuhi lampu merah meski malam hari. Sebab meski malam, rambu rambu lalu lintas tetap berlaku.

"Tetap jaga keselamatan di jalan dengan selalu waspada," pungkasnya.

Baca juga:
Niat Dipindah ke Tempat Teduh, Mobil Xpander Malah Masuk Masjid di Jember