jatimnow.com - Orang tua atau wali calon siswa di Bojonegoro menemukan kejanggalan dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur zonasi di SMAN 1 dan SMAN 4 Bojonegoro.
Temuan itu yakni adanya ketidaksesuaian lokasi titik koordinat salah satu calon siswa dengan alamat yang tertera di kartu keluarga (KK). Dari temuan itu, menunjukkan lokasi calon siswa menjadi lebih dekat dengan sekolah dari pada alamat yang sesungguhnya.
Hal itu diungkap oleh salah satu wali siswa Yusti Rubiantika. Atas hal itu, ia bersama dengan orang tua siswa yang lain merasa sangat dirugikan. Sebab adanya perubahan titik koordinat itu dapat menjadikan calon peserta didik tidak lolos dalam seleksi jalur zonasi.
Ia menduga ada keterlibatan oknum yang sengaja memanipulasi data dan titik koordinat calon siswa. Adanya temuan itu, menurutnya membuat kegaduhan dan kekhawatiran pada orang tua siswa.
“Jika memang melanggar peraturan, dapat juga berujung pada laporan ke Polisi,” ujarnya, Sabtu (29/6/2024).
Dari temuan itu ia lantas berupaya mengonfirmasi kepada pihak sekolah. Baik SMAN 1 Bojonegoro sebagai sekolah yang dipilih dan SMAN 4 Bojonegoro yang tercantum sebagai sekolah yang memverifikasi data pendaftar tidak sesuai dengan titik koordinat.
Hasilnya, setelah dilakukan pemeriksaan oleh panita PPDB SMAN 1 Bojonegoro, tercatat ada calon siswa dengan jarak titik koordinat 94 meter. Tepatnya berada di jalan panglima Sudirman, gang irigasi yang berada di kelurahan Kepatihan.
Sementara, pada alamat KK yang terlampir yakni di jalan panglima Polim, kelurahan Sumbang, Bojonegoro. Titik koordinat (dari KK) lebih jauh dari titik koordinat yang ada pada sistem.
"Hasilnya kedua sekolah tersebut mengaku tidak melakukan itu semua,” jelasnya.
"Lebih parahnya lagi, kedua sekolah baik SMAN 1 dan SMAN 4 Bojonegoro, mengaku tidak pernah menerima Berkas calon siswa yang seharusnya diserahkan ke pihak sekolah oleh calon siswa saat proses pengambilan PIN, guna kepentingan input data calon siswa, ini kan aneh, sehingga data calon siswa tersebut terimput secara siluman," herannya.
Baca juga:
Lita Machfud Arifin Kunjungi Persebaya Future Lab, Ini Pesannya
Sementara, Ketua PPDB SMAN 1 Bojonegoro, Aris Yuliantono mengatakan bahwa pendaftar yang jarak rumah dengan sekolah 94 meter ini pengambilan PIN bukan di SMAN 1 Bojonegoro.
"Namun tertulis pengambilan PIN di SMAN 4 Bojonegoro, Tepatnya pada 6 Juni lalu,” ungkapnya.
Adanya temuan itu, Aris lalu menyarankan wali pendaftar bisa memeriksa di SMAN 4 Bojonegoro. Sehingga bisa jelas. Terlebih SMAN 1 Bojonegoro terdampak dengan adanya permasalahan tersebut.
Menurut Aris, dasar penentuan titik koordinat untuk PPDB jalur zonasi menggunakan alamat KK.
"Sehingga titik koordinat dan alamat KK harus sesuai," jelasnya.
Baca juga:
Anggota DPR-RI Komisi X Tegaskan Tak Ada Tes Baca Tulis pada Penerimaan Siswa SD
Terpisah, Waka Kesiswaan SMAN 4 Bojonegoro, Hesty mengungkap data atau berkas untuk verifikasi pengambilan PIN dan penentuan titik koordinat tidak ada atas nama pendaftar yang dimaksud tersebut.
Sehingga tidak mengetahui dan tidak bisa menjelaskan bagaimana SMAN 4 Bojonegoro bisa muncul sebagai pihak yang memverifikasi.
“Semua melalui sistem,” singkatnya.
Sementara itu, Kasi SMA Cabang Dinas Pendidikan (Cabdisdik) Jawa Timur Wilayah Bojonegoro-Tuban, Maskun, meminta semuanya menunggu perkembangan lebih lanjut karena proses dan tahapan PPDB melalui sistem. Nanti sistem yang akan mengkoreksi. Apabila ada dugaan titik koordinat yang yang kurang sesuai.
URL : https://jatimnow.com/baca-69508-wali-calon-siswa-di-bojonegoro-temukan-data-siluman-ppdb-sma