Pixel Code jatimnow.com

Dinas Perhubungan Tulungagung Tata Ulang CFD, PKL Dikeluhkan Warga

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Bramanta Pamungkas
Alun-Alun Tulungagung lokasi CFD. (Foto-foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Alun-Alun Tulungagung lokasi CFD. (Foto-foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tulungagung tengah menyiapkan konsep terbaru terkait pelaksanaan car free day (CFD). Sebelumnya CFD yang biasa digelar setiap hari Minggu di kawasan alun-alun ini dihentikan.

Banyaknya keluhan masyarakat terkait pedagang kaki lima (PKL) yang memenuhi area CFD menjadi salah satu alasannya. Kini pihak Dishub berencana menata ulang CFD sehingga lebih rapi dan tertata.

Kepala Dishub Kabupaten Tulungagung, Johanes Bagus Kuncoro mengatakan, pihaknya memutuskan untuk menghentikan kegiatan CFD di alun-alun sejak dua pekan lalu.

Selama ini banyak masyarakat yang ingin berolah raga di CFD terganggu dengan keberadaan PKL. Kondisi ini juga berimbas ke limbah sampah.

"Alasan dihentikan CFD di Alun-Alun Tulungagung karena banyak pedagang yang berjualan membuang sampah sembarangan,” ujar Johanes, Kamis (4/7/2024).

Skema CFD yang dibuat Dishub Tulungagung.Skema CFD yang dibuat Dishub Tulungagung.

Baca juga:
Polres Bangkalan Cek Kelayakan Kendaraan Study Tour Guna Cegah Kecelakaan

Menanggapi keluhan masyarakat ini pihak Dishub akan melakukan penataan tempat khusus bagi para pedagang yang berjualan di CFD. Mereka berencana membedakan lokasi masyarakat berolahraga dengan pedagang.

“Rencananya pedagang akan kami tempatkan di salah satu bahu jalan saja. Dan kawasan berjualan bisa diperluas hingga Jalan Ahmad Yani Timur dan Barat,” paparnya.

Sementara itu, perwakilan pedagang CFD Abdul Aziz mengungkapkan, lokasi berjualan mereka memang semrawut. Hal ini menyebabkan masyarakat yang berolahraga kurang nyaman.

Baca juga:
Razia Bus Pariwisata di Tulungagung, Hasilnya: Banyak Kendaraan Ditilang

Meskipun begitu mereka berharap tidak dilakukan relokasi. Mereka meminta Dishub tidak memindahkan lokasi berjualan dan berharap dilakukan penataan.

“Semoga dikabulkan, karena kalau dipindah kami harus memulai dari nol lagi,” pungkasnya.