jatimnow.com - Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengunjungi dua kios pupuk bersubsidi di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, pada Kamis (4/7/2024). Wahyu ke lokasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang dan Tim Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kota Malang.
Kedatangan mereka untuk memastikan ketersediaan dan distribusi pupuk bersubsidi di Kota Malang aman. Kedua lokasi yang didatangi yakni Gudang KUD Subur dan Kios Pupuk Anugrah Tani.
"Tadi kita mengunjungi dua tempat, yang pertama di KUD Subur yang menangani pupuk yang tebu, dan di Kios Anugrah Tani untuk non tebu seperti padi, jagung dan cabai juga," kata Wahyu, Kamis (4/7/2024).
Wahyu bersama tim juga memastikan pupuk bersubsidi ini tepat sasaran sampai ke tingkat petani atau kelompok tani. Sehingga, harga pupuk bersubsidi sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Harapannya, dengan langkah tersebut maka produktivitas petani dapat optimal sehingga kebutuhan pangan di Kota Malang dapat terpenuhi.
"Alhamdulillah dari hasil peninjauan secara keseluruhan baik, dari distributornya juga memberikan sesuai dengan yang sudah ditetapkan," jelasnya.
Terkait pengelolaan pupuk bersubsidi di Kota Malang, untuk alokasi pupuk Urea tahun 2023 sebesar 544 ton dan NPK sebesar 470 ton. Jumlah ini meningkat pada tahun 2024 yakni Urea sebesar 526 ton dan NPK sebesar 701 ton.
"Alhamdulillah di tahun 2024 ini untuk penambahan pupuk sudah lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2023," terang Wahyu.
Baca juga:
Pj Iwan Kurniawan Apresiasi Seluruh Pihak Dukung Malang jadi Kota Kreatif Dunia
Untuk proses pembelian dan lain-lain di dua lokasi ini menggunakan aplikasi. Dikatakannya, bahwa prosesnya memang agak panjang, baik untuk gapoktan dan petani, harus dicek kelengkapannya.
"Seperti identitas KTP, tanda tangan dan orangnya terdaftar dalam data penerima pupuk bersubsidi yang ditetapkan oleh pemerintah dan masih memiliki alokasi. Karena ini terkait dengan pertanggung jawaban," tegasnya.
Pemilik Kios Anugrah Tani, Eva Nurohmah mengatakan, jumlah petani di kiosnya yang menerima pupuk sekitar 1.200 orang dari 13 kelompok tani. Untuk kebutuhan pupuk bersubsidi di tempatnya sekitar 179 ton Urea, dan 197 ton NPK.
Dia juga menyampaikan, saat ini sudah tidak ada keterlambatan suplai pupuk bersubsidi seperti yang sempat terjadi beberapa tahun lalu.
Baca juga:
Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan Dukung Perkembangan Gim Lokal Lewat MCC
"Saat ini sudah tidak, soalnya karena kita dua minggu harus ada stok, jadi tidak boleh kosong, jadi kita harus stok, meskipun tinggal 500 kilogram, harus ada stok, tidak boleh sampai nol," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan mengatakan, di Kota Malang terdapat 2.562 petani yang mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi.
Di antaranya, 121 petani di Kecamatan Blimbing, 1.817 petani di Kecamatan Kedungkandang, 362 petani di Kecamatan Lowokwaru dan 262 petani di Kecamatan Sukun.
"Total petani 2.562 yang terdaftar di E-RDKK se-Kota Malang, tersebar di 4 kecamatan, nihil Kecamatan Klojen. Jadi Blimbing 121, Kedungkandang 1.817, Lowokwaru 362, Sukun 262," tandasnya. (PRKPM)