jatimnow.com - Musim tanam tembakau tahun ini memantik kekhawatiran bagi para petani. Ya, hal itu menyusul kemarau basah yang diprediksi bakal terjadi.
Kekhawatiran ini muncul karena potensi kemarau basah yang dapat mengurangi kualitas tembakau yang disebabkan intensitas hujan berlebih.
Hal itu dikeluhkan para Petani Tembakau di Dusun Trongglonggong, Desa Sumberagung, Kecamatan Modo, Lamongan.
Pones, petani tembakau setempat, mengaku kekhawatiran lantaran tanaman butuh treatmen khusus bila terdapat asupan air belebih.
"Teman-teman petani ada kekhawatiran, karena kemarau tahun ini kan katanya kemarau basah, tetap ada hujan," katanya, Senin (8/7/2024).
Pones mengungkapkan, sebenarnya curah hujan pada awal pertumbuhan tetap dibutuhkan. Namun apabila curah hujan berlebih, maka menyebabkan akar tanaman busuk dan berakibat kematian tanaman tembakau.
Baca juga:
Petani Apresiasi Kebijakan Pemerintah Tak Naikkan Cukai Hasil Tembaku 2025
"Ya semoga saja saat petani nanam, lancar saja, ndak ada hujan. Meskipun hujan ya harapannya ndak seberapa deras," ucapnya.
Selain persoalan cuaca, petani juga dihadapkan dengan permasalah pupuk yang langka. Mereka mengaku bahwa jenis pupuk yang dibutuhkan yakni Pupuk Fertilla langka sehingga terpaksa mengganti dengan jenis lain.
"Kendala saat ini pupuk. Biasanya petani kalau awal tanam seperti ini kan dikasih dasaran NPK dan Fertilla. Nah sekarang petani kesusahan mencari Fertilla itu," tambahnya.
Baca juga:
Petani Padi di Bojonegoro Rugi Puluhan Juta, Kini Beralih Tanam Tembaku
Biasanya saat musim tanam petani menggunakan pupuk NPK campul Fertilla untuk dasaran, namun kini terpaksa mengganti dengan Phonska.
"Ya sekarang terpaksa pakai Phonska. Meskipun katanya untuk jangka panjang tidak baik, tapi ya mau gimana. Sebenarnya harus ada campuran Fertilla itu," tuturnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-69696-kemarau-basah-resahkan-petani-tembakau-lamongan