jatimnow.com - Kelompok mahasiswa Sidoarjo yang menamakan diri Aliansi Pemuda Sidoarjo menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD, setelah melakukan long march dari GOR Sidoarjo untuk memprotes RUU Pilkada yang dianggap bertentangan dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Dalam aksi, massa sempat terlibat saling dorong dengan pihak keamanan, saat massa pendemo meminta agar gerbang dibuka untuk mereka, namun dihadang oleh pihak keamanan.
Massa yang terdiri dari PMII Sidoarjo, Gusdurian, Satuan Pelajar Mahasiswa Pemuda Pancasila, Pemuda Katolik dan IPNU IPPNU itu akhirnya berhasil memasuki area dan bertemu dengan perwakilan DPRD Sidoarjo.
Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Ananto Ihlil Bachtiar, menyampaikan, tuntutannya berhasil mendapatkan tanda tangan dan komitmen dari perwakilan DPRD Sidoarjo.
"Ini merupakan bagian dari komitmen DPRD Sidoarjo untuk menyambut aspirasi kami dengan baik," ucapnya, Jumat, (23/8/2024).
Ia melanjutkan beberapa poin tuntutan mereka antara lain, pertama, mengecam DPR RI yang dianggap mengkhianati dan mencederai konstitusi. Kedua, meminta pemerintah untuk menolak dan menghentikan RUU Pilkada.
Baca juga:
Ribuan Driver Ojol Gelar Demonstrasi di Surabaya, Ini 5 Tuntutannya
Ketiga, meminta para ketua partai politik dan elit politik untuk mengutamakan kepentingan bangsa daripada pribadi. Keempat, meminta Presiden Joko Widodo untuk menunjukkan keseriusannya dalam mengawal demokrasi dan kelima, mendorong DPRD Sidoarjo untuk mengawal tuntutan mereka.
Ananto menyatakan, jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, maka pihaknya berencana melakukan aksi demonstrasi kembali dengan jumlah massa yang lebih besar.
"Kami akan membawa massa yang lebih besar," tegasnya.
Baca juga:
Mahasiswa Demo dan Lantik Ulang DPRD Trenggalek dengan Air Kembang
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sidoarjo, Suyarno, mengapresiasi aksi para mahasiswa. Dia juga merasa prihatin dengan kondisi bangsa saat ini.
"Kami akan mengawal dan menindaklanjuti ini untuk kami sampaikan ke pimpinan DPR RI," terangnya.
"Kami sepakat dengan gerakan mahasiswa terkait RUU Pilkada dan setuju agar RUU tersebut tidak mencederai demokrasi," pungkas Suryanto.