Pixel Code jatimnow.com

SOMRDPE Indonesia 2nd ASEAN Village Network Meeting Berlanjut di Kota Batu

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Gerhana
Kegiatan SOMRDPE Indonesia 2nd ASEAN Village Network Meeting di Kota Batu. (Foto:  Gerhana/jatimnow.com)
Kegiatan SOMRDPE Indonesia 2nd ASEAN Village Network Meeting di Kota Batu. (Foto: Gerhana/jatimnow.com)

jatimnow.com - Rangkaian kegiatan 2nd ASEAN Village Network Meeting berlanjut di Desa Tulungrejo, Kota Batu pada Sabtu (31/8/2024). Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda Senior Official Meeting on Rural Development and Poverty Eradication (SOMRDPE) Indonesia, yang dihadiri oleh perwakilan delegasi desa-desa dari seluruh ASEAN.

Kunjungan ini menjadi salah satu highlight sekaligus menutup rangkaian pertemuan yang bertujuan untuk mempererat kerja sama antar desa di ASEAN dalam bidang pembangunan desa dan pengentasan kemiskinan.

Lokasi kunjungan ini, tepatnya di tempat wisata Dusun Kuliner yang terletak di Jalan Raya Batu Cangar, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Tema dari kegiatan ini, yakni optimalisasi Desa Digital dan Desa Wisata untuk memajukan ekonomi desa di kawasan ASEAN.

Sekda Kota Batu, Zadim Efisiensi menyampaikan ucapan selamat datang kepada para tamu dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta beberapa pihak lainnya yang mendukung kelancaran kegiatan ini.

Dia menyampaikan, bahwa Kota Batu terdiri dari 3 kecamatan dengan 19 desa dan 5 kelurahan. Daerah dengan julukan Swiss kecil di Pulau Jawa ini berada di beberapa kaki gunung dengan ketinggian 700-2000 Mdpl dan memiliki suhu rata-rata 11-22 derajat celsius.

"Potensi unggulan kami ada di tiga sektor yakni Pertanian, Pariwisata dan UMKM. Komoditas pertanian di kami seperti hortikultura, sayur-sayuran dan buah-buahan. Wisatawan yang datang setiap tahun rata-rata 10 juta pengunjung," kata Zadim, Sabtu (31/8/2024).

Dia juga menyampaikan pesan dari Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai bahwa dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi studi banding dan mengenalkan satu sama lain potensi unggulan dari desa wilayah masing-masing. Selain itu, diharapkan dapat menjalin kerja sama yang lebih erat antar desa-desa di ASEAN.

"Kami berharap kegiatan ini bisa saling menginspirasi untuk mengembangkan desa yang ada di wilayah atau negara masing-masing. Sehingga desa-desa di Indonesia dan di negara-negara ASEAN dapat terus berkembang dan meningkatkan kualitasnya, serta mensejahterakan masyarakatnya," katanya.

Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwanto optimistis bahwa para delegasi selama kunjungan ini memiliki energi positif.

Baca juga:
Sutomo, Menghapus Luka Menyulap Desa

"Dengan kolaborasi ini, diharapkan dapat memperkuat jaringan desa di seluruh negara ASEAN dan mendorong penggunaan mata uang asing di desa-desa di Indonesia," ujarnya.

Kunjungan ini juga menjadi kesempatan bagi delegasi untuk menyaksikan secara langsung implementasi dari tiga fokus utama yang diusung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yaitu Desa Wisata, Desa Digital, dan Desa One Village One Product (OVOP).

Seorang delegasi dari Filipina, Alfredo mengatakan, bahwa kunjungan ini memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana mewujudkan desa mandiri yang berkelanjutan.

Ia juga memuji keramahan dan kehangatan dari tuan rumah, terutama dalam hal penyambutan dan makanan yang disajikan.

"Kami meninggalkan Kota Batu dengan penuh optimisme dan kebersamaan, membawa memori yang tak terlupakan dari kunjungan ini," katanya.

Baca juga:
Durensewu Kondang, jadi Kontrol Sosial, DPRD Bojonegoro Sidak Tambang Kapur

Pelaksana Harian (Plh) Dirjen Pembangunan Desa dan Pedesaan pada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Rahmatia Handayani menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan bukti nyata komitmen dan kerja sama di antara negara-negara ASEAN dalam mencapai pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan serta pengentasan kemiskinan.

"Kami telah membahas berbagai isu dan berbagi pengetahuan untuk mencapai tujuan bersama dalam mempromosikan pembangunan pedesaan. Diskusi mengenai kerangka kerja dan rencana aksi memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan desa dan pengentasan kemiskinan kedepannya," jelasnya.

Dikatakannya, kunjungan ke Desa Tulungrejo ini menjadi milestone penting dalam upaya ASEAN untuk berkolaborasi dan berbagi pengetahuan dalam menghadapi tantangan pembangunan desa di kawasan ASEAN.

Rahmatia menutup rangkaian acara dengan harapan agar hasil dari pertemuan ini dapat menjadi aset berharga dalam pengembangan desa dan membawa ASEAN menuju masa depan yang lebih makmur, di mana tidak ada satu desa pun yang tertinggal. (ADV)