Pixel Code jatimnow.com

Alasan Tim Gus Fawait - Djoko Tak Hadiri Deklarasi Kampanye Damai KPU Jember

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Sugianto
Ketua Tim Pemenangan Gus Fawait - Djoko Susanto, Gogot Cahyo Baskoro (Foto: Sugianto/jatimnow.com)
Ketua Tim Pemenangan Gus Fawait - Djoko Susanto, Gogot Cahyo Baskoro (Foto: Sugianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Tim pemenangan pasangan calon bupati dan wakil bupati Muhammad Fawait - Djoko Susanto menyebut ada pengingkaran komitmen saat deklarasi kampanye damai yang diadakan KPU Jember.

Ketua Tim Pemenangan Gus Fawait - Djoko, Gogot Cahyo Baskoro menyatakan, awalnya Paslon, partai politik pendukung, serta relawan sudah siap menghadiri undangan KPU Jember tersebut.

"Bahkan LO (liaison officer) kami bersama-sama dengan LO sebelah, ada komitmen bersama bahwa tidak ada pengerahan massa banyak, karena malam deklarasi damai. Semua berkomitmen, dan diamini oleh KPU," katanya, Selasa malam (24/9/2024).

Namun ketika semuanya berkumpul di Posko Pemenangan Rumah Cinta Paslon 2, mendapat informasi di lokasi deklarasi damai ada pergerakan massa dari relawan Paslon 1 .

"Itu bentuk pengingkaran terhadap komitmen untuk melaksanakan deklarasi damai," tegas Gogot.

Mengetahui hal itu, tim Paslon 2 sempat menanyakan ke KPU akan tetapi tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Sehingga, semua tetap menunggu di posko.

"Ternyata massanya bukan berkurang, tapi ternyata justru bertambah. Tampaknya memang, bahwa kita menengarai bukan masyarakat umum. Jelas ada upaya pengerahan massa secara sistematis," ujar mantan komisioner KPU Jatim ini.

"Karena baju yang dipakai sama, ada megaphone yang dipersiapkan, ada yel-yel yang sifatnya memprovokasi menyerang personal dan seterusnya," imbuhnya.

Melihat fakta yang terjadi, pihaknya menugaskan LO agar bisa menghadiri deklarasi damai, sebagaimana kesepakatan sebelumnya.

Baca juga:
Rekapitulasi Pilkada Jember, Paslon 2 Unggul

"Kita tidak mengerahkan massa dan kita undang sejumlah 50 orang, dan sudah kita siapkan. Bagaimana komitmen dan wujud kita menghargai deklarasi damai," tuturnya.

"Tapi ternyata LO datang dan menagih kesepakatan yang sudah dibangun, ternyata tidak ada sikap tegas KPU, untuk membersihkan area lokasi acara, agar sama-sama tidak ada pendukung," Gogot kesal.

Karena memang tidak ada ketegasan, Gogot menyatakan akhirnya memutuskan lebih baik Paslon Fawait - Djos tidak menghadiri acara tersebut.

"Bukan karena takut, khawatir soal apa. Justru untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar mencintai kedamaian. Justru kalau kita datang, dengan kondisi semakin itu, khawatir kontraproduktif dengan kegiatan tersebut," urainya.

Baca juga:
Rekapitulasi Tingkat Kabupaten, KPU Jember Akui Banyak Kesalahan Teknis

"Deklarasi kampanye damai, yang terjadi bisa gak damai. Karena datang saja sudah diprovokasi, sudah diteriaki, macam-macam begitu," kata Gogot.

Menurutnya, deklarasi damai sifatnya simbolik dan tidak masuk dalam tahapan. Ada atau tidaknya deklarasi, pihaknya tetap berkomitmen, melaksanakan kampanye secara benar-benar damai dan penuh cinta.

"Kita menengarai ada sejumlah catatan-catatan, bagaimana KPU Jember tampaknya sengaja melakukan pembiaran. Mungkin juga ada upaya-upaya dan ada pembiaran terhadap Paslon sebelah," ujarnya.

"Tapi kami komitmen, massa kampanye sesuai aturan, regulasi, undang-undang dan PKPU serta lainnya," pungkas Gogot.