jatimnow.com - Sukses meningkatkan nilai persahabatan dengan anak, Prof. DR. H. Seto Mulyadi alias Kak Seto memberikan penghargaan kepada tiga Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jember.
Kak Seto bersama tim mengaku telah mempelajari apa yang dilakukan oleh Forkopimda Kabupaten Jember, baik oleh kapolres, bupati dan dandim.
Intinya, upaya menciptakan Kabupaten Jember layak anak terus meningkat peringkatnya dan dengan fakta yang konkrit sekali.
"Khususnya kami lihat dari bapak Kapolres dengan jajarannya, maka benar-benar melakukan upaya untuk betul-betul menghargai hak anak yang ada di Kabupaten Jember," kata Kak Seto, usai kegiatan Curhat dan Penganugerahan, Rabu (16/10/2024).
"Kami sangat apresiasi, dan ini upaya untuk terus mempertahankan dan terus meningkatkan nilai-nilai persahabatan dengan anak," sambungnya.
Sejak mencanangkan gerakan nasional Sasana (Saya Sahabat Anak) itu mulai dari Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati/Wali Kota Kapolres dan sebagainya, kini sudah meluas ke berbagai tempat.
"Intinya adalah, jangan sampai anak-anak Indonesia, tidak seperti kuntum bunga yang layu sebelum berkembang," ungkapnya.
Baca juga:
Angka Kekerasan Anak Meningkat, DPRD Bangkalan Godok Perda Khusus
Terkait dengan fenomena kekerasan anak yang masih saja terjadi, perlunya kesadaran dari keluarga atau dari masyarakat untuk bergerak.
Kak Seto menyebut, memang angka yang tercatat adanya peningkatan, tetapi ini juga bisa dilihat dari sisi lain, adanya kesadaran masyarakat untuk berani melaporkan.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu mencontohkan, kekerasan kepada anak ini fenomena gunung es, seolah-olah yang tercatat sekian ribu, tapi jauh disana banyak sekali.
"Jadi kami terus memkampanyekan, agar masyarakat peduli, berani melapor dan ini jangan sampai ada alasan apapun juga. Karena yang paling diselamatkan di sini adalah anak-anak Indonesia," tegasnya.
Baca juga:
Pemuda Sidoarjo Gelar Dongeng Boneka Anak di Alun-Alun, Ini Tujuannya
Disamping itu, Kak Seto meminta kepada orang tua agar tidak terlalu percaya kepada babby sitter, tempat penitipan anak atau lainnya, namun harus ada kewaspadaan hingga kontrol langsung dari orang tua masing-masing.
Jadi dikatakannya, jangan sampai lepas tangan, dan jangan ini dijadikan pelarian oleh orang tua yang sibuk beraktifitas hingga lepas dari tanggung jawab.
"Itu semua sekedar membantu kita, tetapi tanggung jawab tetap ditangan orang tua. Sehingga ada kunjungan mendadak dan sebagainya, atau alat-alat seperti CCTV dan sebagainya, untuk bisa terus memantau. Jangan sampai ada kata-kata, buat anak kok coba-coba," terangnya.