jatimnow.com - Kasus perundungan atau bullying di Indonesia, khususnya di lingkungan pendidikan, menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan. Beberapa kasus yang terjadi di Bali pada tahun 2025 menjadi bukti bahwa Indonesia masih dalam kondisi "Darurat Bullying."
Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menunjukkan lonjakan kasus perundungan yang signifikan. Pada tahun 2024, tercatat 573 kasus, meningkat lebih dari 100% dibandingkan tahun 2023 yang hanya 285 kasus.
Psikolog Klinis dan Konselor Anak dari Sekolah Cikal Amri Setu Jakarta Timur, Winny Suryania, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas peningkatan kasus perundungan ini.
"Saya sangat prihatin, sedih, dan khawatir dengan fenomena bullying yang semakin meningkat. Dampaknya bukan hanya fisik, tetapi juga psikologis yang sangat besar bagi anak-anak," ujarnya.
Untuk itu Winny Suryania menegaskan pentingnya peran sekolah sebagai garda depan dalam pencegahan dan penanganan bullying. Sekolah harus aktif melakukan edukasi, sosialisasi, dan menggerakkan peer support di antara siswa.
"Sekolah dapat berperan menjadi garda depan dengan membangun budaya sekolah yang aman dan inklusif, serta memberikan edukasi berkala mengenai bullying kepada seluruh komunitas sekolah," tegas Winny. Edukasi ini harus mencakup orang tua, murid, guru, staf, hingga vendor yang bekerja sama dengan sekolah.
Edukasi yang diberikan sejak awal kepada seluruh anggota komunitas sekolah dapat menjadi upaya preventif dan menyamakan visi serta misi perlindungan anak-anak.
Baca juga:
Bullying di Jatim Tinggi, PSMTI Bergerak!
Selain edukasi, Winny juga mengungkap perlunya penerapan aturan dan kebijakan yang tegas di sekolah. Bahkan, sekolah perlu memiliki satuan tugas (SATGAS) anti-perundungan yang aktif mengawasi perilaku dan relasi positif antar siswa.
"Sekolah juga perlu memiliki akses untuk menyediakan layanan konseling atau merujuk pada ahli untuk membantu pemulihan dan pendampingan komunitas sekolah," imbuhnya.
Dengan langkah-langkah preventif dan penanganan yang komprehensif, diharapkan lingkungan sekolah dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa, serta meminimalisir kasus perundungan di Indonesia.
Baca juga:
Polres Blitar Kota Gelorakan Anti Bullying, Cegah Kekerasan di Kalangan Pelajar
URL : https://jatimnow.com/baca-80459-darurat-bullying-sekolah-harus-bertindak-jadi-garda-depan