jatimnow.com - Pengasuh Pondok Pesantren Al-Badrul Falah, Ploso, Kabupaten Kediri Nyai Lailatul Badriyah menyatakan dukungannya untuk calon bupati dan Wakil Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana - Dewi Mariya Ulfa di Pilkada serentak 2024.
Dukungan Nyai Bad, sapaannya, disampaikan dalam momen silaturahmi bersama Mas Dhito dan segenap nyai dan nawaning se-Kabupaten Kediri, di Hotel Grand Surya, Rabu (16/10/2024) kemarin.
Nyai Bad menyampaikan, dukungan tersebut atas dasar kepemimpinan Mas Dhito dan Mbak Dewi di periode pertamanya. Program yang digagas dinilai dapat dirasakan langsung oleh masyarakat terutama kalangan santri.
“Sudah teruji lima tahun merasakan dukungan (Mas Dhito) kepada kita. Mas Dhito memiliki roso dengan santri yang begitu banyaknya,” kata Nyai Bad.
Di periode pertama, Mas Dhito komitmen memberikan program bantuan sosial, pelatihan keterampilan kepada santri, hingga menyalurkan insentif bagi guru madin. Begitupun dengan pembangunan Jembatan Ngadi sebagai akses penghubung wilayah di sekitar pondok.
Untuk itu, Nyai Bad berharap program-program yang bermanfaat dan menyentuh ke masyarakat tersebut supaya terus dilanjutkan jika kembali terpilih di kontestasi politik lima tahunan mendatang.
“Mudah-mudahan Mas Dhito akan selalu seperti itu,” harap Nyai Bad.
Baca juga:
Pemkab Kediri Apresiasi Peningkatan Partisipasi Masyarakat di Pilkada 2024
Tidak hanya Nyai Bad, dukungan secara kompak itu juga diberikan segenap para nyai dan nawaning se-Kabupaten Kediri. Pengasuh Pondok Pesantren Taman Santri Ar-Rahman Izza Nurul Fitria menyebut, dukungan itu tak lepas dari perhatian Mas Dhito terhadap lingkup pondok pesantren.
Menurutnya, program yang digagas Mas Dhito memiliki dampak yang besar bagi perkembangan pondok pesantren.
“Bagi kami itu yang bisa mengayomi, bisa memikirkan bagaimana keberadaan dan perkembangan lingkup pondok pesantren,” terangnya.
Baca juga:
Rekapitulasi Pilkada Kediri 2024: Mas Dhito - Mbak Dewi Unggul, Partisipasi Pemilih Naik
Menanggapi dukungan para nyai dan nawaning, Mas Dhito mengatakan dukungan itu merupakan suatu kehormatan baginya. Dukungan itupun menjadi bukti nyata kedekatannya dengan lingkungan pondok pesantren.
Dengan dukungan itu, pihaknya juga mendapat amanah terkait program-program yang selama ini telah dijalankan supaya dilanjutkan di periode kedua. Seperti insentif guru keagaman yang sebelumnya telah disalurkan 8.700 penerima, pemerataan bantuan sosial, dan melatih kemandirian para santri.
“Itu yang paling mendasar. Kebutuhan untuk pondok pesantren,” tegasnya.