jatimnow.com - Bertemu dengan Calon Bupati Jember Muhammad Fawait, sejumlah guru madrasah sambat tidak ada bantuan dari pemerintah di era sebelumnya.
Guru Madrasah Ibtida'iyah (MI) yang tergabung dalam Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) di Rambipuji mengeluhkan perhatian pemerintah daerah yang minim terhadap kesejahteraan dan sarana pendidikan.
"Kesejahteraan guru MI tidak diperhatikan sama sekali," ucap Abdul Muti, perwakilan guru MI saat bertemu Gus Fawait di salah satu pondok pesantren di Desa Curahmalang, Jumat (1/11/2024).
Muit mengenang era Bupati Faida, pernah memberikan insentif melalui alokasi pendanaan. “Dulu waktu Bu Faida menjabat, ada insentif. Meskipun sedikit tapi membantu kesejahteraan guru," ulasnya.
Namun, sejak pergantian kepemimpinan dari Faida ke Hendy, insentif guru MI hingga bantuan fisik untuk madrasah tampak terhenti.
“Dari Pemerintah Kabupaten Jember selama ini belum sama sekali ada bantuan fisiknya, sejak jaman Pak Hendy. Janjinya untuk bantu madrasah meleset semua,” kesalnya.
Baca juga:
Ucapan Gus Fawait tentang PKI di Hari Santri, Ini Kata Akademisi Unmuh Jember
Senada, Ahmad Sodik mengampaikan, diera kepemimpinan Bupati Faida semua guru dapat bantuan Rp250 ribu perbulan.
Dari itu, Sodik berharap jika Gus Fawait berhasil menjadi Bupati Jember, bantuan insentif dan dukungan fisik bagi madrasah dapat segera disalurkan.
“Bantuan seperti era sebelumnya dapat kembali diadakan agar guru MI ini mendapatkan kesejahteraan,” tambah Sodik.
Baca juga:
Kabinet Merah Putih Pakai Maung Pindad, Cabup Jember Hendy: Sudah Sejak 2021
Sementara, Gus Fawait menyatakan, komitmennya untuk memberikan perhatian khusus kepada guru madrasah.
"Yang ngerti guru madrasah ya orang madrasah itu sendiri. Insya Allah tahun depan Jember sudah punya pemimpin dari kalangan santri," ucap Gus Fawait.
Selain itu, Gus Fawait juga memastikan anak-anak guru MI dan seluruh masyarakat Jember bisa menikmati program 20 ribu beasiswa yang ia siapkan.