jatimnow.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ponorogo akan menghadirkan lima panelis pada debat terakhir Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ponorogo 2024. Panelis berasal dari luar kota untuk menjaga netralitas selama pelaksanaan debat.
“Semua panelis berasal dari luar daerah, untuk memastikan netralitas dalam debat ini,” ungkap Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Ponorogo, Amrul Sabrina Sulistia Putra, Rabu (20/11/2024).
Berbeda dari debat sebelumnya, salah satu panelis kali ini adalah lulusan universitas ternama di luar negeri. Selain itu, ada juga panelis yang berasal dari kalangan akademisi dan Non-Governmental Organization (NGO) Internasional.
Kelima panelis yang akan menyusun pertanyaan untuk debat ini adalah Arief Setiawan, S.IP., MPS (L) – Dosen Universitas Airlangga, lulusan Peoples Friendship University of Russia.
Kemudian Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd – Dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa), lulusan Universitas Ohio, Amerika Serikat, dan perguruan tinggi di Finlandia.
Lalu Dr. Herlindah, S.H., M.Kn – Dosen Universitas Brawijaya. Adapula Dr. Muh. Hambali, M.Ag – Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Baca juga:
Debat Terakhir, Polres Ponorogo Tambah 1 Kompi Brimob untuk Pengamanan
Terkahir adalah Agus Hadi Nahrowi, M.A – Perwakilan NGO internasional, lulusan Universitas Ohio, Amerika Serikat.
Amrul menambahkan bahwa latar belakang panelis dipilih berdasarkan tema debat, yakni pembangunan daerah dan penguatan nilai-nilai kebangsaan.
“Pendidikan dan pengalaman mereka relevan dengan tema debat, sehingga mampu memberikan perspektif yang luas dan objektif," jelasnya.
Baca juga:
Debat Publik Ketiga Pilkada Ponorogo Digelar Besok, Ini Temanya
Kelima panelis bertugas menyusun pertanyaan untuk dua pasangan calon (paslon) peserta Pilkada Ponorogo 2024.
Kedua paslon tersebut adalah Paslon Nomor Urut 1: Ipong Muchlissoni-Segoro Luhur Kusumo Daru dan Paslon Nomor Urut 2: Sugiri Sancoko-Lisdyarita.
Debat pamungkas ini diharapkan menjadi ajang bagi masing-masing paslon untuk memaparkan visi, misi, dan program unggulan mereka kepada masyarakat, khususnya dalam kaitannya dengan pembangunan daerah dan kebangsaan.