jatimnow.com - Perampokan dan pembunuhan terhadap Kristina (34) warga Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri beserta suaminya Agus Komarudin (38) dan anak sulung mereka Christian Agusta Wiratmaja Putra (9), pada Kamis (5/12/2024) meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan rekan seprofesinya sebagai guru.
Kristina, guru SDN 1 Batangsaren, Kauman, Tulungagung tersebut dikenal sangat aktif di kegiatan sekolah sekaligus di tempat ibadah.
“Semua teman-teman merasa kehilangan dengan kepergian almarhumah bersama suami dan anaknya. Mereka orang-orang baik,” ungkap Yulis, teman sesama guru, pada Jumat (6/12/2024).
Menurut Yulis, Kestina dan keluarga dikenal rajin beribadah. Mereka juga aktif di kegiatan gereja.
Kristina diangkat menjadi ASN pada 2019 lalu dengan penempatan di Tulungagung. Setiap hari pulang pergi dari rumahnya di Ngancar ke Tulungagung untuk mengajar.
Baca juga:
Mas Dhito Jamin Hidup Korban Selamat dari Pembunuhan Sekeluarga di Kediri
Agus Komarudin, suami Kristina juga berprofesi sebagai guru di SDN 1 Babadan Ngancar. Bapak dua anak itu berstatus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Fetri, guru SDN di Tulungagung juga ikut merasakan kesedihan akibat meninggalnya keluarga tersebut.
Baca juga:
Kesaksian Korban Selamat dari Pembunuhan Keji di Kediri, Lihat Orang Tua Dipukul Palu
“Perbuatannya sungguh sadis. Bukan hanya Bu Kristina dan suami, anak mereka juga dianiaya,” kata Fetri, teman seprofesi Kristina.
Jenazah ketiga korban sudah dibawa ke rumah duka setelah selesai proses otopsi. Sementara anak bungsu mereka Samuel (8) yang selamat dari tragedi berdarah di lereng Gunung Kelud Kediri itu kini masih menjalani perawatan.
URL : https://jatimnow.com/baca-73870-korban-perampokan-dan-pembunuhan-kediri-di-mata-rekanrekan-guru