jatimnow.com – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, turun langsung meninjau kondisi banjir yang melanda Ponorogo, Senin (16/12/2024).
Didampingi Bupati Sugiri Sancoko, Wakil Bupati Lisdyarita, serta jajaran Forkopimda, Adhy memastikan kebutuhan dasar warga terdampak banjir, seperti makanan, sandang, dan tempat pengungsian, terpenuhi dengan baik.
Dalam kunjungannya ke Kelurahan Pakunden dan Kepatihan, Adhy turut membujuk sejumlah warga lanjut usia (lansia) yang enggan dievakuasi ke pengungsian. Menurutnya, banyak warga yang memilih bertahan di rumah demi menjaga aset mereka, meski hal tersebut berisiko.
“Masih ada masyarakat yang tidak ingin dievakuasi karena khawatir dengan asetnya. Ini butuh edukasi, karena jika hujan kembali turun, kondisinya bisa berbahaya,” ujar Adhy.
Baca juga:
Banjir di Ponorogo Memakan Korban, 2 Orang Tewas Terseret Arus
Adhy menjelaskan bahwa banjir di Ponorogo terjadi akibat curah hujan ekstrem dan jebolnya sejumlah tanggul. Catatan menunjukkan intensitas hujan mencapai 127 mm per hari, jauh di atas batas normal. Akibatnya, 7 kecamatan di Ponorogo tergenang, dengan debit air yang masih tinggi hingga kini.
“Saat ini, perbaikan tanggul belum bisa dilakukan karena airnya masih tinggi. Namun, kami sudah menyiapkan langkah bersama Dinas PU SDA untuk menutup tanggul segera setelah kondisi memungkinkan,” tegasnya.
Baca juga:
Banjir Rendam 7 Kecamatan di Ponorogo, Transportasi Lumpuh Total
Ia menambahkan, langkah utama yang dilakukan saat ini adalah evakuasi warga, penyelamatan barang-barang berharga, serta persiapan perbaikan tanggul begitu debit air surut. Pemerintah daerah bersama stakeholder terkait juga telah membuka dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan warga terdampak banjir.
Banjir yang melanda Ponorogo tidak hanya merendam wilayah perkotaan, tetapi juga daerah hulu yang mengalami curah hujan tinggi. Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memprioritaskan keselamatan.