jatimnow.com – Banjir yang melanda Ponorogo, Senin (16/12/2024), disebabkan oleh hujan deras dan sejumlah tanggul yang jebol.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, memerintahkan agar tanggul jebol segera diperbaiki tanpa menunggu banjir surut.
“Tanggul yang jebol harus segera ditutup. Tidak perlu menunggu banjir surut karena proses tersebut bisa memakan waktu berhari-hari, bahkan berminggu-minggu,” tegas Letjen Suharyanto saat meninjau lokasi banjir di Ponorogo.
Ia meminta koordinasi antara Kodim 0802 Ponorogo, Korem, Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), serta Kementerian PUPR untuk mempercepat proses perbaikan.
Keluhan dari warga mengenai tanggul yang sering jebol turut menjadi perhatian. Oleh karena itu, upaya penanganan harus dilakukan segera untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyatakan, pihaknya siap bekerja sama untuk memperbaiki tanggul dengan melibatkan beberapa pihak terkait.
Baca juga:
Korban Banjir Ponorogo Tinggalkan Pengungsian, Bantuan Dikirim Door to Door
“Tanggul akan kami kerjakan besok (hari ini) sesuai arahan dari BNPB. Kami akan bergotong royong bersama BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum,” ujar Sugiri Sancoko.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, banjir merendam tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Sawoo, Kecamatan Sambit, Kecamatan Jetis.
Selain itu, Kecamatan Ponorogo Kota, Kecamatan Siman, Kecamatan Balong dan Kecamatan Mlarak.
Baca juga:
Pj Gubernur Jatim Tinjau Banjir di Ponorogo, Edukasi Warga untuk Evakuasi
Banjir ini tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga menyebabkan lumpuhnya jalur provinsi Ponorogo-Pacitan dan Ponorogo-Trenggalek. Selain itu, dua warga dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus banjir.
Dengan adanya instruksi dari BNPB dan dukungan pemerintah daerah, diharapkan tanggul jebol segera diperbaiki dan situasi di Ponorogo dapat kembali normal.