jatimnow.com - SMKN 3 Sampang yang terletak di bibir pantai Pulau Mandangin menjadi korban banjir rob. Akibatnya, tumpukan sampah memenuhi sekolah hingga masuk dalam kelas.
Wakil SMKN 3 Sampang, Mabrur Jailani mengatakan, banjir rob setinggi 40-60 centimeter itu membuat sekolahnya terendam. Akibatnya, air laut merusak sejumlah fasilitas di sekolah.
"Mulai dari pagar, tanaman, lapangan olahraga, ring basket, tiang bendera semua rusak diterjang banjir rob. Apalagi air masuk ke dalam ruangan dan merusak perangkat penyimpan rekaman CCTV seperti DVR 18 dan DVR 12 port, kamera CCTV, dua LCD monitor, tiga komputer all in one, tiga laptop, tiga printer, kabel listrik dan gedung sekolah," ujarnya, Jumat (19/12/2024).
Ia mengatakan, banjir tersebut terjadi sejak beberapa hari terakhir. Biasanya, banjir mulai terjadi saat pukul 21.30 WIB hingga pukul 03.00 pagi.
"Biasanya malam sampai dini hari munculnya banjir," imbuhnya.
Baca juga:
Banjir Rob Berhari-hari Rendam Ribuan Rumah Warga di Bangkalan
Meski begitu, ia mengaku banjir tak mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM). Sebab ujian siswa sudah selesai. Meski begitu pihaknya melakukan gotong royong akibat banyaknya sampah yanh dibawa air laut itu ke tiap ruang kelas.
"Untuk sementara tidak terganggu, karena sudah melaksanakan ujian semester. Tapi kami ada kegiatan class meeting terpaksa batal dilakukan karena banyak sampah yang harus kami bersihkan," ungkapnya.
Ia berharap pemerintah segera membangun tanggul atau dinding penahan air laut agar banjir rob tak lagi membuat sekolahnya terendam. Tak hanya itu ia juga berharap sekolahnya segera di relokasi.
Baca juga:
Surabaya Bersiap Hadapi Banjir Rob
"Karena kalau tetap seperti ini, banjir rob akan terus merusak sekolah kami. Dari kejadian ini saja sekolah sudah rugi Rp100 juta" jelasnya.
Selain itu, banjir rob tak hanya merusak sekolah. Pasalnya, di sekitar sekolah juga terdapat pemukiman kampung nelayan. Ia khawatir, adanya banjir rob turut membawa penyakit diare dan Demam Berdarah Dengue (DBD).