jatimnow.com - Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4) Imam Mubarok mendukung penuh upaya pengembalian kekayaan peninggalan sejarah.
Pihaknya juga terus memberikan rekomendasi untuk pengembalian arca-arca lain.
Sebelumnya, 14 arca peninggalan Situs Tondowongso, berhasil dipulangkan ke Kediri. Setelah ditemukan 2007 silam, dua tahun kemudian arca yang diperkirakan ada sejak tahun 1025 itu dititipkan di Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Trowulan.
Dari 14 arca yang berhasil dikembalikan ke Kabupaten Kediri ini, Arca Siwa Catur Muka menjadi master piece karena bentuknya yang langka. Dimana biasanya catur muka ini merupkan arca brahma. Namun arca milik Kabupaten Kediri tersebur ditemukan simbol tertentu yng merujuk pada Arca Siwa.
DK4 menyebut, kurang lebih 500 arca masih berada di berbagai daerah seperti Museum Nasional, BPK Wilayah 11, Museum Mpu Tantular, hingga Museum Sonobudoyo Yogyakarta.
Dari berbagai ratusan arca yang ingin dikembalikan, pihaknya mengatakan Prasasti Harinjing yang memiliki urgensi paling tinggi untuk dikembalikan ke Kediri. Pasalnya prasasti tersebut merupakan prasasti yang menyebut 25 Maret sebagai hari jadi Bumi Panjalu.
Baca juga:
14 Arca Peninggalan Situs Tondowongso Kediri Dipulangkan
“Harinjing ini sebagai cikal bakal hari jadi Kabupaten Kediri, kalau bisa harus dipulangkan,” katanya.
Selain Harinjing, ada temuan badong emas 1 kg yang kini tersimpan di Museum Mpu Tantular. Hiasan di dada berornamen Garudeya yang terbuat dari emas itu ditemukan di Desa Plaosan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri oleh Seger pada tahun 1989.
Badong ini diduga kuat milik Raja Tohjaya putra Ken Arok yang tewas di tombak akibat pemberontakan dan melarikan diri hingga di daerah Katang Lumbang Kediri.
Baca juga:
Rasa Air Sumur di Peneleh Surabaya Ini Tergantung Amal Perbuatan, Berani Coba?
Hiasan berornamen Garudeya ini dibuat dari emas 22 karat dengan berat keseluruhan 1.163,09 gram. Dihiasi 64 batu permata yang sebagian sudah hilang hingga tinggal 48 buah. Batu permata disusun secara simetris berdasarkan warna di bagian kiri dan kanan.
“Temuan badong emas ini juga menarik, sekarang di Museum Mpu Tantular. Tapi ini tidak cuma di BPK Wilayah 11 saja, masih banyak,” tandasnya.