jatimnow.com - Perumahan Pondok Candra, Tambak Sawah, Kecamatan Waru, Sidoarjo, juga terdampak banjir yang mencapai ketinggian hingga lutut orang dewasa.
Salah satu warga Pondok Candra, Nadia, mengungkapkan bahwa banjir tahun ini merupakan yang terparah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Ini benar-benar yang paling parah. Airnya sampai masuk rumah. Biasanya, meskipun masuk, tidak sampai mata kaki, tapi kali ini sangat parah,” ucap Nadia saat ditemui jatimnow.com, Kamis (26/12/2024).
Menurutnya, banjir kali ini terkait dengan wilayah-wilayah di sekitar Perumahan Pondok Candra.
“Banjir ini jelas ada kaitannya dengan aliran sungai yang ada. Daerah sekitar sini, seperti Tropodo, Wadung Asri, dan Kepuh Kiriman, semua terkena banjir. Tentu saja ini juga berpengaruh di sini,” jelasnya.
Senada dengan Nadia, Wawan, warga lainnya, mengungkapkan bahwa banjir yang sudah menggenang selama tiga hari ini sebenarnya merupakan peristiwa tahunan, meskipun kali ini intensitasnya lebih tinggi.
“Setiap musim hujan seperti ini selalu banjir, tapi kali ini yang paling parah. Untungnya saya sedang libur kerja, jadi bisa fokus menghadapi banjir di rumah,” ujarnya.
Wawan berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan agar genangan air cepat surut dan tidak semakin meluas.
Plt Bupati Sidoarjo cari solusi alternatif
Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, yang melakukan inspeksi langsung di Pondok Candra, menyampaikan bahwa solusi alternatif sangat diperlukan untuk mengatasi masalah banjir yang terjadi setiap tahun.
Baca juga:
Banjir di Gedangan Sidoarjo, Ternyata Sampah Penyebabnya
“Banjir di sini memang terjadi setiap tahun. Sebagai pimpinan daerah, saya akan mencari alternatif untuk menyelesaikan masalah banjir ini,” ujar Subandi.
Temuan di lokasi
Dalam sidaknya, Subandi menemukan bahwa tempat penampungan air (bozem) yang seharusnya menampung air justru diperkecil, sehingga kapasitas tampung air berkurang. Ia juga mendapati bahwa pompa air yang ada di sana masih dikelola oleh pihak pengembang.
“Bozem itu harusnya menampung lebih banyak air, tapi diperkecil. Selain itu, pompa airnya masih dikelola oleh pengembang. Pemkab Sidoarjo akan mengambil alih pengelolaan pompa tersebut agar penanganan banjir bisa lebih efektif,” terang Subandi.
Ia menegaskan bahwa Pemkab Sidoarjo akan membenahi semua infrastruktur terkait, termasuk bozem dan pengelolaan pompa. Subandi juga menambahkan bahwa setiap pembangunan rumah di Sidoarjo harus memenuhi standar terkait risiko banjir.
“Ini perintah, harus dilakukan. Kalau tidak, akan diberhentikan. Saya akan bekerja sama dengan Kapolres untuk menegakkan hal ini,” tegas Subandi.
Baca juga:
3 Hari Sawotratap Terendam Banjir, Apa Kabar Pemkab Sidoarjo?
Rencana solusi jangka panjang
Lebih lanjut, Subandi mengatakan bahwa dalam upaya penataan kota, pihaknya sedang menyusun master plan pembangunan Sidoarjo agar setiap proyek pembangunan mengikuti grand design yang dapat mengurangi risiko banjir.
“Salah satu solusi yang sedang kami pertimbangkan adalah pembangunan embung (dam) bantuan dari pusat, yang rencananya akan dibangun di daerah Tambak Sawah,” jelasnya.
Subandi berharap keberadaan embung tersebut dapat mengurangi dampak banjir di wilayah Waru. Ia menjelaskan bahwa dengan adanya embung, jika terjadi cuaca ekstrem atau air laut rob pasang, pompa besar bisa digunakan untuk mengalirkan air.
“Kami harap embung ini dapat mengurangi dampak banjir. Jika ada cuaca ekstrem, kita bisa gunakan pompa besar untuk mengeluarkan air. Normalisasi tetap kami lakukan,” pungkas Subandi.
URL : https://jatimnow.com/baca-74303-pondok-candra-kebanjiran-plt-bupati-sidoarjo-gercep-tinjau-lokasi