Pixel Code jatimnow.com

LHKP Muhammadiyah Lamongan Gelar Seminar Wawasan Kebangsaan Bahas Isu Digitalisasi

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi membuka seminar wawasan kebangsaan LHKP PD Muhammadiyah. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi membuka seminar wawasan kebangsaan LHKP PD Muhammadiyah. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LKHP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan menggelar seminar wawasan kebangsaan dengan isu urgensi digitalisasi.

Kegiatan ini digagas sebagai reaksi dari dampak negatif yang ditimbulkan dari kemajuan teknologi informasi dan digital. 

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mengungkapkan bahwa Muhammadiyah memiliki peran besar dalam tonggak berdirinya bangsa ini.

Hari ini, katanya, wawasan kebangsaan bisa menjadi upaya untuk menjaga keutuhan bangsa.

"Wawasan kebangsaan mengangkat isu digitalisasi. Kita dihadapkan perkembangan teknologi AI, kita tidak bisa lagi membedakan hoax dan yang benar, karena dengan teknologi AI apapun bisa direkayasa," kata Pak Yes, Selasa (31/12/2024).

Oleh karenanya, beber Pak Yes, wawasan kebangsaan ini perlu untuk menjaga kebersamaan dan kedaulatan masayarakat.

"Ini harus menjadi perhatian kita, supaya kita tidak tersekat dan terbelah, wawasan kebangsaan kita menjadi sempit," urainya.

Baca juga:
Privasi dan Transparansi di Dunia Digital: Apa yang Perlu Kita Tahu?

Sementara itu, Ketua PDM Lamongan, Ali Shodikin menuturkan bahwa sejalan dengan momen pergantian tahun kegiatan ini menjadi ajang releksi untuk memperbaiki diri.

"Di akhir tahun LHKP mengadakan seminar kebangsaan untuk merefleksi masa lalu sekarang dan akan datang," tuturnya.

Ketua Panitia Seminar Wawasan Kebangsaan LKHP PD Muhammadiyah, M. Ali Zulfikar memaparkan bahwa perkembangan zaman banyak memberi perubahan dengan tema Merawat Spirit Kebangsaan Muhammadiyah di Tengah Perkembangan Tekhnologi Informasi dan Digitalisasi. 

Baca juga:
Wamendigi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Desa di Sidoarjo

"Kita tahu bahwa dunia digital selain memudahkan tapi juga momok bila tidak dimanfaatkan dengan baik. Misal pinjol, judol dan penipuan di dunia digital," ungkapnya.

Tujuannya, kata Ali Zulfikar, untuk memberikan bekal agar warga persyarikatan Muhammadiyah mengetahui etika dan cara menggunakan media sosial yang baik benar.

"Banyak korban, maka kita ingin tahu cara cerdas menggunakan media sosial dan gadget. Ketika kita sudah memiliki wawasan bijak bersosial media, maka dari itu kita perlu belajar menggunakan digitalisasi dengn baik dan benar," bebernya.