jatimnow.com – Sejumlah sapi di Dusun Setutup, Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo dilaporkan mengalami gejala serupa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sempat merebak 2 tahun lalu. Beberapa sapi, bahkan mati mendadak.
Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan peternak.
Salah satu peternak setempat, Kayun, mengungkapkan bahwa sapi jenis Brahma miliknya telah sakit selama sepekan terakhir.
“Awalnya tidak mau makan, lalu muncul lendir di hidung dan mulut. Sekarang sapi saya tidak bisa berdiri,” kata Kayun pada Kamis (2/1/2025).
Kayun menjelaskan bahwa, selain tidak mau makan, kakinya juga tampak lemah dan perlu dibalut kain merah.
Ia telah melaporkan kondisi sapinya kepada mantri hewan, tetapi pengobatan sementara dilakukan secara mandiri dengan penyemprotan.
“Gejalanya persis seperti PMK yang terjadi dua tahun lalu,” tambahnya.
Baca juga:
PMK di Ponorogo: 157 Sapi Terjangkit, Hanya 1 Ekor Mati
Ismiati, warga lainnya, mengungkapkan bahwa sapi milik tetangganya, Purwoto, juga mengalami gejala serupa dan telah mati.
“3 sapi mati, 2 ekor subuh tadi dan 1 ekor pekan lalu. Semua dikubur di dekat sini,” ujar Ismiati.
Menurut Ismiati, sapi-sapi tersebut menunjukkan tanda-tanda tidak mau makan, mengeluarkan lendir terus-menerus, dan akhirnya mati.
“Kalau dilihat, sama seperti PMK,” imbuhnya.
Baca juga:
Disnak Tegaskan Susu dan Daging Sapi asal Pasuruan Aman dari PMK
Kondisi ini jelas menimbulkan kekhawatiran dari para peternak di Dusun Setutup. Hingga kini, otoritas terkait belum memberikan keterangan resmi mengenai dugaan PMK yang kembali muncul di wilayah tersebut.
Namun, para peternak berharap pemerintah segera mengambil langkah pencegahan agar wabah tidak meluas seperti sebelumnya.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit viral yang sangat menular pada hewan berkuku genap seperti sapi, kambing, dan domba. Gejalanya meliputi demam, lendir berlebihan, luka di mulut, serta pembengkakan pada kaki.
