Pixel Code jatimnow.com

Pasokan Berkurang, Harga Cabai di Tulungagung Meroket

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Bramanta Pamungkas
Penjual cabai di pasar grosir Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Penjual cabai di pasar grosir Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Harga cabai di Pasar Grosir Ngemplak, Kabupaten Tulungagung terus mengalami kenaikan. Saat ini harga cabai rawit mencapai Rp90 ribu per kilogram.

Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak sebelum tahun baru lalu. Minimnya jumlah pasokan dikarenakan tanaman rusak akibat banjir diduga menjadi penyebab kenaikan harga ini.

Salah satu pedagang cabai, Faiz Gozali mengatakan harga cabai mulai naik sejak perayaan malam tahun baru. Kenaikan harga terus terjadi hingga sekarang. Saat ini pedagang membanderol harga cabai hingga Rp90 ribu per kilogram.

"Perubahan harga cabai bisa terjadi dalam hitungan jam, sejak tahun baru kemarin cenderung terus naik, sempat turun harga tapi naik lagi," ujar Faiz, Selasa (7/1/2025).

Baca juga:
Harga Bawang dan Sayur Mayur Turut Meroket di Pasar Induk Grosir Porong Sidoarjo

Menurut Faiz, kenaikan harga cabai ini dipicu karena jumlah pasokan yang berkurang. Saat ini pedagang mengaku kesulitan mendapatkan barang. Kondisi ini diperparah dengan rusaknya tanaman cabai karena terkena banjir.

"Cabai juga banyak yang rusak sehingga berpengaruh dengan pasokan yang ada, saat ini pasokan yang masuk ke dalam pasar berkurang," tuturnya.

Baca juga:
Harga Cabai Rawit Meroket di Pasar Induk Grosir Porong Sidoarjo usai Tahun Baru

Meskipun harganya naik, namun permintaan konsumen relatif stabil. Dalam satu hari Faiz masih dapat menjual hingga 1,5 ton cabai. Masyarakat tidak akan beralih menggunakan cabai kering atau import. Kenaikan harga ini juga diprediksi masih akan terus terjadi.

"Perkiraan kami harga cabai akan terus naik, tapi permintaan konsumen tetap," pungkasnya.

Pramuka Jatim Bergerak Dukung Makan Bergizi Gratis
Peristiwa

Pramuka Jatim Bergerak Dukung Makan Bergizi Gratis

"Kita masih cari model, formatnya seperti apa. Kita bisa lakukan secara cepat, ringkas, efisien, ekonomis, praktis, higienis, maka ini akan terus berkelanjutan," kata Arum Sabil.