jatimnow.com - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merebak di berbagai wilayah di Jawa Timur. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melakukan berbagai langkah antisipatif untuk menekan penyebaran pada hewan ternak.
Selain rutin menggelar vaksinasi, pemkab juga intensif melakukan penyemprotan desinfektan ke sejumlah pasar hewan dan peternakan.
"Kami terus melakukan upaya penanganan PMK. Berbagai langkah antisipatif kita lakukan sebagai upaya menekan penularan PMK," ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, seperti dilansir laman Pemkab Banyuwangi, Rabu (8/1/2025).
Data Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi menyebut, pada tahun 2024 ada 17 kasus dan di Januari 2025 sudah ada 5 kasus PMK.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan, mengatakan upaya vaksinasi terus dilakukan pada ternak seperti sapi, domba, kambing, dan babi.
“65 persen dari total populasi ternak di Banyuwangi sudah mendapatkan vaksinasi,” ujar Arief.
Sementara seminggu sekali ada tim khusus yang melakukan penyemprotan desinfektan, serta mengecek kondisi kesehatan ternak di pasar-pasar hewan, hingga sosialisasi KIE (komunikasi informasi dan edukasi).
Baca juga:
Pemprov Jatim Siapkan Langkah Darurat PMK, Penutupan Pasar Hewan 14 Hari
Menekan penyebaran PMK, para peternak diimbau untuk melakukan penguatan biosecurity di kandang ternak, dengan cara membatasi lalu lintas orang di dalam kandang, kecuali petugas kesehatan hewan.
“Kita juga melarang peternak memasukkan ternak baru dari daerah lain. Apalagi yang belum jelas kondisi kesehatannya,” kata Arief.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, drh. Nanang Sugiarto, mengimbau agar masyarakat tidak terlalu khawatir, namun tetap mewaspadai penyebaran virus PMK.
Baca juga:
Cegah Penyebaran PMK, Pasar Hewan di Tulungagung Ditutup Sementara
“Jangan terlalu khawatir. Jika terdapat gejala PMK, segera pisahkan dari kandang dan laporkan kepada petugas untuk mendapatkan penanganan,” urai drh. Nanang.
Nanang menegaskan, PMK tidak termasuk penyakit zoonosis sehingga tidak menular pada manusia.
“Dengan demikian, sebenarnya daging ternak yang terjangkit PMK tetap aman untuk dikonsumsi manusia,” tambahnya.