Pixel Code jatimnow.com

Pengelolaan Sampah di Jember Belum Maksimal, DPRD Khawatir Overload

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Sugianto
Komisi C DPRD Jember saat melakukan sidak di TPA Pakusari (Foto: Sugianto/jatimnow.com)
Komisi C DPRD Jember saat melakukan sidak di TPA Pakusari (Foto: Sugianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pengelolaan sampah di Kabupaten Jember dinilai masih belum maksimal. Komisi C DPRD Jember yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) menyebutnya bisa overload.

Ketua Komisi C DPRD Jember Ardi Pujo Prabowo menuturkan, kondisi sampah di Jember kini perlu menjadi perhatian serius, khususnya tentang pengelolaan yang belum maksimal.

"Ini memang harus ada tindakan, terutama sampah berbahan plastik seperti botol, yang pengelolaannya belum maksimal," ungkapnya, Rabu (8/1/2025).

Apabila ini dibiarkan, maka jumlah sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari bisa overload atau berlebihan, bisa jadi mengakibatkan Jember darurat sampah.

Saat ini, sampah per hari bisa mencapai 197 ton yang masuk ke TPA Pakusari. Jadi perlunya penanganan maksimal agar sampah tidak menumpuk.

Baca juga:
DPRD Jember Minta Operasional Tambak PT BAS Dibekukan, Ini Alasannya

Politisi Gerindra berharap, perlunya inovasi baru untuk mengurai sampah yang ada. Ardi berharap Perda sampah bisa dimaksimalkan, bersama pemerintah dan masyarakat.

Sedangkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jember, Sugiyarto menyampaikan, saat ini pemilahan sampah di TPA Pakusari melibatkan pemulung.

Baca juga:
Keluh Kesah Pedagang Pasar Tanjung Jember: Fasilitas Minim, jadi Tempat Mabuk-mabukan

Mesin pemilah sampah yang setiap hari digunakan, terbatas hanya mampu mengolah 4 ton sampah. Sementara setiap hari di Jember sampah mencapai 1.300 ton per hari.

"Tahun ini ada penambahan truk pengangkut dan kebutuhan lain untuk menunjang pengelolaan sampah di TPA Pakusari," ujarnya.

Mensos RI Apresiasi Program Lansia Pemkab Jember
Pemerintahan

Mensos RI Apresiasi Program Lansia Pemkab Jember

"Dukungan bupati (Fawait) luar biasa, ada 4 ribuan lansia yang saat ini membangun kebahagiaan. Ini program melayani lansia, untuk membuat Indonesia sejahtera," ucap Mensos RI Syaifullah Yusuf (Gus Ipul)