jatimnow.com - 1.031 hewan ternak sapi di Jember terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Komisi B DPRD Jember meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) untuk melakukan kajian dan analisa.
Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto mengatakan, saat ini para peternak yang ada di Jember merasa kebingungan. Karena itu, ia meminta DKPP memberikan pendampingan.
"Ada 1.031 hewan ternak di Jember hari ini terpapar PMK. Kami juga meminta Dinas Peternakan, segera melakukan kajian dan analisa, sebagai dasar Jember dijadikan daerah yang mengalami KLB PMK," jelas Candra.
Menurut Polisi PDIP itu, karena bila tidak dilakukan kajian dan analisa, Pemerintah Daerah atau bupati tidak bisa mengambil tindakan.
"Kita minta agar melakukan komunikasi dan koordinasi berdasarkan kajian tersebut, apakah perlu dan penting untuk menutup sementara, pasar hewan ternak yang ada di Jember," ungkapnya.
Baca juga:
791 Sapi di Pacitan Terjangkit PMK, Stok Vaksin Habis
Bahkan Ketua Komisi B DPRD Jember menyatakan, salah satu bentuk penyebaran PMK ke hewan ternak melalui pasar hewan yang berasal dari luar Jember.
"Agar kita bisa melokalisir ternak-ternak kita yang sudah vaksin, mana yang belum dan mana yang terpapar," ungkapnya.
Baca juga:
Wabah PMK di Tulungagung Belum Usai, Disnakeswan Kehabisan Stok Vaksin
"Karena sekarang masyarakat menjual ternaknya dengan murah, dan itu hal yang tidak diinginkan masyarakat," lanjut Candra.
Informasi didapat, di Jember saat ini sekitar puluhan hewan ternak yang mati dan diperkirakan itu karena virus PMK.