Pixel Codejatimnow.com

4 Jam Terkubur di Hotel, Ini Cerita Atlet Paralayang yang Selamat

Vicky Mahardika yang tiba dengan selamat di rumahnya di Jalan Cemara Pinus, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Vicky Mahardika yang tiba dengan selamat di rumahnya di Jalan Cemara Pinus, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

jatimnow.com - Vicky Mahardika masih tampak menahan rasa sakit saat ditemui di rumahnya di Jalan Cemara Pinus, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Vicky merupakan satu dari ratusan tamu yang tengah menginap di Hotel Roa-Roa saat gempa mengguncang Kota Palu Jum'at (28/9/2018) lalu.

Meski mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya akibat tertimpa reruntuhan bangunan, Vicky beruntung nyawanya masih selamat.

Dia pun menceritakan kisahnya ke jatimnow.com, saat gempa mengguncang kota Palu. Ia bersama teman sekamarnya Fahmi Ruddo, yang juga atlet paralayang asal Kota Batu sedang beristirahat di kamar hotel di lantai 7.

"Saat itu tidur-tiduran itu, lalu tiba-tiba hotel terasa berguncang hebat. Kami terus keluar kamar dan lari dengan keadaan gelap karena listrik mati," ceritanya, Selasa petang (2/10/2018).

Ia bersama Fahmi dan para tamu hotel lainnya lari menuju tangga darurat. Lantai demi lantai ia turuni. Tiba di lantai tiga hotel, bruk! Tiba - tiba saja gemuruh bangunan berbunyi, Hotel Roa-Roa runtuh.

Baca juga:
Ini Penjelasan BMKG soal Gempa di Perairan Tuban

Vicky dan para tamu terjebak dan terkubur di tangga darurat itu dengan keadaan gelap.

"Kami terjebak di tangga darurat itu bersama tamu lainnya dengan keadaan gelap. Setelah itu tertimbun bangunan dan tidak kelihatan apa-apa," terang pemuda berusia 18 tahun ini.

Namun berapa banyak orang yang terjebak, ia tak mengetahui dengan pasti mengingat keadaan begitu gelap. Yang ia ingat, semua tamu dari lantai tertinggi hotel di lantai 8 terakumulasi seluruhnya di lantai 3 sebelum hotel runtuh.

"Saat tertimbun itu saya dengar banyak teriakan minta tolong, minta tolong, tapi semakin malam semakin sepi. Saya sengaja tidak teriak saat itu juga, karena nyimpan tenaga supaya kalau menjelang malam ada tim SAR datang bisa teriak," beber Vicky.

Baca juga:
Potensi Gempa Susulan, BMKG Tuban Imbau Warga Jauhi Bangunan Gedung

Dan benar saja setelah terkubur 4 jam, tim SAR menyisir lokasi hotel menjelang tengah malam, Vicky berteriak sekencang mungkin, disaat ratusan korban lainnya sudah 'kehabisan tenaga'.

Alhasil tim SAR yang mendengar teriakan Vicky langsung menyingkirkan bangunan beton yang nyaris menguburnya. Vicky pun selamat meski dengan sejumlah luka dan lebam di sekujur tubuhnya.